Jawaban Menohok Sri Mulyani soal Tuduhan Menteri Pencetak Utang

Jawaban Menohok Sri Mulyani soal Tuduhan Menteri Pencetak Utang

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Sabtu, 02 Feb 2019 09:29 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Ari Saputra
Jakarta - Utang pemerintah kerap dijadikan serangan belakangan ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku bendahara negara ikut menjadi sasaran kritik tersebut.

Kritikan datang mulai dari Ketua MPR Zulkifli Hasan, mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, dan yang terakhir capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Nah, pekan lalu Prabowo mengkritik keras pemerintah soal utang. Menurut Prabowo, utang pemerintah saat ini terus menumpuk.


Bahkan, Prabowo mengatakan jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan, melainkan diganti jadi Menteri Pencetak Utang.

"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019) lalu.

Sri Mulyani sendiri hanya melempar senyum berulang kali atas pernyataan Prabowo tersebut. Tapi kemarin, Sri Mulyani lewat akun Instagram resminya @smindrawati akhirnya buka suara soal tanggapan tersebut.


Lewat puisi, Sri Mulyani menjawab pernyataan Prabowo tentang Menteri Pencetak Utang dengan cukup menohok. Berikut puisi lengkap Sri Mulyani soal pernyataan Prabowo Subianto:

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami menyelesaikan

Ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan Untuk rakyat, untuk kesejahteraan

Kami menyelesaikan

Puluhan embung dan air bersih,

bagi jutaan saudara kita yang kekeringan

Puluhan ribu rumah, untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh


Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami bekerja menyediakan subsidi

Jutaan sambungan listrik untuk rakyat untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok

Kami terus bekerja

Meringankan beban hidup 10 juta keluarga miskin

Menyediakan bantuan pangan 15 juta keluarga miskin

Menyekolahkan 20 Juta anak miskin untuk tetap dapat belajar menjadi pintar


Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami bekerja siang malam

Menyediakan jaminan, agar 96,8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat.

Merawat Ratusan ribu sekolah dan madrasah,

agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa,

bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya

Kami tak pernah berhenti, agar

472 000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan

20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa.

Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian,

170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani

Jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah

Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket

Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah

Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri


Terus, Kami terus bekerja, agar

74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan. 8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat kebih baik

Triliunan rupiah tersedia

membantu saudara kita yang terkena bencana membangun kembali kehidupannya


Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu

Agar engkau TIDAK LUPA

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu adalah cerita tentang kita MEMBANGUN INDONESIA

Aku tak ingin engkau lupa itu.

sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.

(fdl/ara)

Hide Ads