Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong melambatnya pertumbuhan dikarenakan dampak pertumbuhan investasi global yang juga melambat. Bahkan, mencapai 20%.
Namun, kata Thomas, kondisi investasi di tahun ini akan lebih baik dibanding tahun 2018. Hal ini akan terjadi usai kegiatan pemilihan umum (pemilu).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia mengungkapkan membaiknya kondisi investasi di tahun ini terlihat dari perbaikan ekonomi yang terjadi secara besar-besaran. Sebab ia percaya data pekerja di semester II 2019 akan membaik.
Kondisi ini tak masalah terjadi di tengah pasar global yang masih pesimis terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS) dan global. Pasalnya, hal itu hanya dianggap sebagai jeda yang akan membaik.
"Perbaikan besar-besaran di Januari 2019 pada pasar market dan uang. Saya percaya market pesimis ekonomi AS dan global tapi itu cuma sementara. Saya percaya itu akan membaik di semester II 2019 dengan data pekerja yang positif," ungkapnya.
Selain itu, ia juga menyoroti penundaan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan juga memberikan dampak positif pada keuangan negara berkembang termasuk rupiah.
"Ini dan penundaan kenaikan suku bunga acuan akan memberikan dampak positif pada keuangan negara berkembang, termasuk rupiah," tutup dia.
Saksikan juga video 'Indonesia Kantongi Investasi Rp 202,5 T untuk Infrastruktur':
(dna/dna)












































