Menurutnya, perang dagang antara Amerika Serikat dan China tak lain disebabkan oleh luar biasanya perkembangan ekonomi China. Padahal, dulunya, China seakan tak bisa menyaingi perekonomian AS.
"Presiden Jokowi sudah mengatakan bahwa ekonomi kita tidak berkiblat ke AS ataupun ke China, kita harus bisa membangun ekonomi kita sendiri," kata Luhut saat menghadiri seminar Pengembangan UMKM dan Workshop Menembus Pasar Digital di Hotel Sheraton Surabaya, Kamis (7/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut menyebut salah satu faktor kebangkitan ekonomi China disebabkan banyaknya Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang dikelola masyarakat. Selain itu, warga China juga gigih dalam mengembangkan UMKM. Kiat ini dirasa Luhut perlu dipelajari pelaku UMKM.
Luhut mengisahkan pada tahun 2000, China berada pada peringkat kelima dan terus meningkat pada tahun 2017 menjadi peringkat kedua ekonomi dunia. Keberhasilan China dalam membangun ekonomi melalui UMKM, menjadi salah satu pelajaran penting bagi Indonesia yang memiliki lebih banyak potensi UMKM untuk dikembangkan.
"Perkembangan China ini sangat luar bisa. Mengapa? Karena UMKM di sana begitu berkembang dan kita pun belajar dari China," ujar Luhut.
Namun, dia menegaskan, belajar dari bagaimana China berkembang tetap tidak mengubah arah pembangunan bangsa yang mandiri dengan mengoptimalkan potensi yang ada. Bagi Luhut, Indonesia terlalu besar untuk berpihak pada China atau Amerika Serikat.
"Indonesia cukup besar, terlalu besar untuk berpihak ke China atau Amerika. Empat tahun ini kita fokus pada pembangunan infrastruktur. Tahun ini pemerintah akan fokus pada perbaikan human capital atau kualitas sumber daya manusia," pungkasnya (dna/dna)