Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, hasil studi bersama menunjukkan struktur ekonomi Indonesia masih berbasis komoditas serta manufaktur dan jasa berteknologi rendah. Hal itu menyulitkan Indonesia untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi.
Padahal, pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan Indonesia untuk menjadi negara maju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu, pemerintah harus mendorong industrialisasi agar pertumbuhan Indonesia lebih tinggi dalam jangka menengah dan panjang," sambungnya.
Hasil studi ini menganalisis prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2020-2024, khususnya bagaimana upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di kisaran 7%. Lebih lanjut, dalam laporan itu dijelaskan pentingnya diversifikasi dan meningkatkan sektor manufaktur, termasuk agar pemerintah dapat mendorong kebijakan industri yang lebih modern. Serta, peranan penting kebijakan fiskal dan moneter dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
"Hasil studi ADB-Bappenas ini menjadi landasan yang kokoh bagi para pengambil kebijakan Indonesia agar mulai merencanakan kebijakan yang perlu dilaksanakan guna mendukung pembangunan Indonesia dalam jangka menengah dan panjang. Analisis dan rekomendasi ini juga akan menjadi masukan penting agenda pembangunan jangka menengah 2020-2024," papar Bambang.
Simak Juga 'Jokowi Bersyukur Pertumbuhan Ekonomi 5%: Jangan Kufur Nikmat':