Dalam pertemuan di kediaman Ma'ruf Amin tersebut, keduanya membahas langkah-langkah untuk mendorong perekonomian yang merata. Salah satunya dengan konsep Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR).
"Untuk merata itu saya membangun suatu konsep yang saya sudah tulis 5 tahun yang lalu yang namanya Badan Usaha Milik Rakyat. Ini adalah sebenarnya korporatisasi dari usaha-usaha kecil menegah kan koperasi sehingga berskala. Dan di dalam pengembangannya itu dia bisa bekerja sama dengan usaha besar," kata Tanri di rumah Kiai Ma'ruf di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itulah yang saya masukkan di dalam konsep ini. Ternyata Pak Kiai juga sudah menulis buku yang itninya adalah keadilan. Dan keadlilan itu ini keuar dari BUMR ini," jelasnya.
Menurutnya, tidak ada negara yang bisa tumbuh secara berkesinambungan tanpa keadilan. Oleh karenanya, kata dia, ekonomi haruslah berkeadilan melalui sebuah instrumen yang jelas.
"Apa instrumen ekonomi itu adalah lembaga pelaku ekonomi. Nah lembaga pelaku ekonomi kita itu ada badan usaha milik swasta, ada badan usaha milik asing ada BUMN. Dan yang masih belum berkembang adalah badan usaha milik rakyat," kata Tanri.
Tanri juga mengaku sependapat dengan Ma'ruf soal konsep ekonomi berkeadilan dan memuji rencana Cawapres nomor urut 01 itu untuk membekali santri dengan keterampilan ekonomi.
"Santri itu sudah ada modal yang utama, yaitu mereka punya integritas, yang kita butuhkan ilmunya. Ilmunya saya berikan, integritasnya dari pesantren. Jadi kita bayangkan, kita membangun kekuatan dari integritas ke keilmuan jadi satu. Ini menjadi aset bangsa," jelas dia.
Dengan adanya BUMR, kata Tanri, maka kaum santri bisa dilibatkan untuk menerapkan ilmu ekonomi yang mereka dapat.
"BUMR ini dari daerah-daerah. Jadi kita butuh orang daerah. Mungkin mereka di pesantren," jelasnya.
Sementara, Ma'ruf Amin mengaku berterimakasih atas kehadiran Tanri Abeng untuk berdiskusi dengannya. Dia kembali menegaskan, konsep yang akan dibawa yaitu arus baru ekonomi Indonesia.
"Ini supaya menghilangkan disparitas-disparitas, jadi memang ide ini sudah pas betul dan kita harapkan ini menjadi program pemerintah ke depan. Siapapun yang berkuasa di negeri ini. Tapi saya dan Pak Tanri punya pikiran yang sama," tuturnya.