Keputusan Kemendag memberlakukan HET sementara ini untuk mengurangi kerugian biaya produksi akibat tingginya harga jagung yang merupakan bahan utama pakan ternak.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Perunggasan Insan Rakyat Indonesia (Pinsar) Leopold Halim mengatakan saat ini harga telur dan daging ayam di tingkat peternak sedang turun. Hal itu dikarenakan permintaan yang sedikit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia mengungkapkan harga tersebut tetap turun walaupun terdapat surat edaran Kemendag yang menaikkan HET telur dan daging ayam.
Pasalnya, harga telur dan daging ayam sepenuhnya ditentukan oleh mekanisme pasar. Alhasil aturan tersebut saat ini tak berlaku.
"Nggak berlaku, emang lagi sepi. Kita kan cuma ikutin pasar, mereka tentuin kalau mereka tentuin, kita nggak bisa apa-apa kan telur dan daging ayam nggak disimpan jadi harus habis," terang dia.
Sementara itu, Kemendag mengatur HET telur dan daging ayam dengan batas bawah Rp 20.000 per kg dan batas atas Rp 22.000 per kg.