Hal itu ia sampaikan di Gedung Pertemuan Assakinah, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (2/7/2014) silam. Kala itu ia menilai impor harus dihentikan karena Indonesia memiliki semua stok yang dibutuhkan.
"Kita harus berani stop impor pangan, stop impor beras, stop impor daging, stop impor kedelai, stop impor sayur, stop impor buah, stop impor ikan. Kita ini semuanya punya kok," jelas dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan berani menghentikan impor pangan, kata Jokowi, petani akan lebih bersemangat meningkatkan produksi.
"Bayangkan, kita jerih payah produksi, eh ada impor. Kejadian itu yang membuat kita malas berproduksi. Oleh sebab itu, petani harus dimuliakan," papar dia.
Sementara itu, kenyataan dengan janji berbeda. Pasalnya, tercatat Jokowi melakukan impor beras hingga jagung.
Adapun, beras sebanyak 2,8 juta ton dan jagung sebanyak 100 ribu ton di tahun 2018 dan 180 ribu ton di 2019.
Berita ini telah mengalami perbaikan. Sebelumnya terjadi kesalahan dalam pencantuman tahun di paragraf kedua dari yang sebelumnya tertulis 2019, seharusnya 2014. Untuk itu segenap redaksi menyampaikan permohonan maaf. (dna/dna)