Enggar mengungkapkan penandatanganan reaktivasi perundingan ini merupakan kelanjutan rencana kerjasama dengan Korsel yang terhenti di 2014 silam. Dengan begitu, harapannya, bisa terjalin kesepakatan kerjasama.
"Nah, relaunch kesepakatan ini juga dilanjutkan dengan bisnis forum. Mempertemukan kedua kelompok pengusaha Indonesia-Korea," kata dia di sela-sela Indonesia-Korea Business Forum 2019, Sangri La Hotel, Jakarta, Selasa (19/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan, bila disepakati kerjasama tersebut akan berlangsung selama tiga tahun dengan nilai mencapai US$ 30 miliar. Enggar berharap agar keputusan tersebut bisa disetujui pada November nanti.
"Nah, dengan demikian maka target yang dicanangkan oleh dua kepala negara sebesar US$ 30 miliar dalam tiga tahun ke depan itu bisa dicapai. Diharapkan ditandatangani pada bulan November," papar dia.
Adapun, untuk sektor kerjasama tersebut belum dapat dipastikan oleh Enggar. Sebab, perlu ada perbincangan dulu antara perusahaan asal korea dengan Indonesia.
Sebagai informasi, penandatanganan tersebut dilakukan oleh Enggar bersama Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Hyun Chong Kim. Hadir pula, Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong dan Kepala Kadin Rosan Roeslani.