Hal ini dikemukakan Jahja dalam acara diskusi CNBC Economic Outlook 2018 di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
"Unicorn ada positif, ada negatif," kata Jahja dalam diskusi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada yang bilang dominasi pemilik lokal sudah minoritas karena banyak modal asing masuk ke sana," kata Jahja.
Tapi, kata Jahja, banyak yang telah melupakan bahwa unicorn-unicorn tersebut juga memberi subsidi hingga membuat harga yang ditawarkan ke masyarakat jadi lebih murah atau ekonomis.
"Tapi ada yang yang nggak ngeh. Coba selama ini mereka bakar uang. Artinya memberi subsidi. Mereka gelontorkan setiap bulan miliaran rupiah subsidi," katanya.
"Yang menikmati siapa? mereka gelontorkan bilion dolar yang menikmati masyarakat lokal," tutupnya.