Prabowo Sebut Rp 11.000 T Uang WNI di Luar Negeri, Darmin Singgung Tax Amnesty

Prabowo Sebut Rp 11.000 T Uang WNI di Luar Negeri, Darmin Singgung Tax Amnesty

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Kamis, 28 Feb 2019 16:03 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyebut uang Warga Negara Indonesia (WNI) yang 'parkir' di luar negeri jumlahnya mencapai Rp 11.000 triliun. Angka itu dua kali lipat dari uang yang berada di dalam negeri.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pada dasarnya, sulit menyebutkan jumlah uang WNI yang berada di luar negeri secara pasti. Hanya saja, kebijakan pemerintah seperti tax amnesty telah membawa beberapa aliran dana tersebut ke dalam negeri.

"Itu hal yang susah untuk dibicarakan benarnya berapa (jumlah uang WNI di luar negeri). Tapi kan salah satu tahap langkah kita itu dengan amnesti pajak waktu itu dan cukup banyak," kata dia usai menghadiri rapat CPOPC di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang masih tersisa ya nggak tahu," sambung mantan gubernur Bank Indonesia (BI) ini.

Sebagai informasi, Prabowo menyampaikan hal itu dalam pidato kebangsaan 'Prabowo Menyapa' di Grand Pacific Hall Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/2/2019).

Prabowo mengatakan masalah yang dihadapi bangsa ialah kekayaan yang mengalir ke luar negeri. Menurutnya, uang WNI yang tersimpan di luar negeri sangat besar. Bahkan, hal itu dibenarkan oleh menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).


"Ini diakui oleh menteri-menteri dalam kabinet pemerintah ini. Pemerintah yang sekarang berkuasa mengakui bahwa lebih banyak uang... Uang milik warga Negara Indonesia lebih banyak berada di luar daripada di Indonesia," katanya.

Prabowo melanjutkan, uang yang 'parkir' di luar negeri itu mencapai Rp 11.000 triliun atau dua kali dari jumlah uang yang berada di bank.

"Uang warga negara Indonesia di luar negeri jumlahnya lebih dari Rp 11.000 triliun. Jumlah uang di bank-bank di seluruh bank di dalam negeri Rp 5.400 triliun. Berarti dua kali kekayaan Indonesia berada di luar Indonesia, tidak berada di negeri Indonesia," papar dia.

(ang/ang)

Hide Ads