Kantong Plastik Mulai Berbayar, Masyarakat Setuju?

Kantong Plastik Mulai Berbayar, Masyarakat Setuju?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 01 Mar 2019 11:23 WIB
Foto: (ABC Australia)
Jakarta - Minimarket telah menerapkan kantong plastik tidak gratis atau berbayar mulai hari ini. Kantong plastik kini dikenakan biaya minimal Rp 200 per kantong. Kebijakan ini pun menuai beragam respons dari masyarakat.

Wahyu, warga Kebayoran Lama Jakarta Selatan, mengatakan, kebijakan ini ada plus dan minusnya. Plusnya, kata dia, karena tujuannya baik yakni mengurangi sampah plastik.

"Kalau dibilang sukanya, karena emang tujuannya bagus," katanya kepada detikFinance, Jumat (1/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyu sendiri baru tahu kebijakan tersebut hari ini saat belanja di Alfamart. Tapi, dia menyayangkan, informasi yang kurang tersebar di masyarakat. Hal tersebut merupakan sisi minus dari kebijakan plastik berbayar.

Namun, kebetulan dia membawa plastik karena baru berbelanja di tempat lain.

"Kebetulan saya bawa plastik tadi, kalau nggak bawa ya bayar, tapi intinya mengurangi plastik. Kalau nggak (bawa), bayar ya bayar. Promosinya yang kurang," sambungnya.


Beda dengan Wahyu, warga lainnya bernama Ulfa mengaku sudah tahu kebijakan ini dari berbagai pemberitaan. Menurutnya, langkah ini tepat untuk mengurangi limbah plastik.

Dia bilang, kebijakan itu merupakan kemajuan meski di pasar tradisional belum diterapkan kebijakan serupa.

"Menurut saya ini kemajuan untuk mengurangi limbah plastik. Meskipun tentunya belum signifikan karena baru dilakukan pada ritel modern," ujarnya.

Ulfa mengaku, selama ini juga berupaya mengurangi penggunaan plastik. Caranya, dengan membawa tas belanja sendiri.

Walaupun, dia kadang lupa membawa tas belanjaan itu sendiri.

"Kalau saya sendiri sudah mulai mengurangi penggunaannya, walaupun belum sepenuhnya. Misal kalau ke pasar suka bawa tas belanja sendiri. Tapi karena belum terbiasa kadang suka lupa. Terus, kalau belanja di ritel modern kalau barangnya dikit suka dimasukin ke tas begitu," ujarnya.

(fdl/fdl)

Hide Ads