Kementan Ajak Pengusaha Muda Agrotech Kembangkan Pertanian

Kementan Ajak Pengusaha Muda Agrotech Kembangkan Pertanian

Nabilla Putri - detikFinance
Sabtu, 02 Mar 2019 13:00 WIB
Foto: kementan
Jakarta - Sekretaris Jenderal, Kementerian Pertanian, Syukur Irwantoro mengajak para pengusaha muda Agrotech untuk bersama-sama mengembangkan pertanian Indonesia. Dia menyebut hal tersebut juga tertuang dalam visi dan misi Kementan yaitu menjadikan Indonesia sebagai penyuplai pangan terbesar dunia tahun 2045.

"Pemerintah Jokowi-JK menginstruksikan ke seluruh jajaran untuk mengubah mindset agar hadir di tengah-tengah masyarakat dalam melayani, membantu serta memecahkan masalah yang ada di masyarakat," ujar Syukur dalam keterangannya, Sabtu (2/3/2019).


Dalam acara Diskusi & Sharing Perkembangan Agrotech di Indonesia di Ruang Teater Gedung PIA Kementan, Syukur mengungkapkan bahwa saat ini Kementan telah melakukan berbagai perubahan yang dapat membantu petani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu upayanya adalah sistem percepatan pelayanan izin usaha bidang pertanian melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Program itu memberikan pelayanan perizinan online sesuai pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha melalui Online Single Submission (OSS) secara nasional.

Lebih lanjut lagi Syukur menjelaskan bahwa kemudahan mendapatkan informasi di era digital saat ini membuat orang-orang khususnya pengusaha muda (Agropreneur) yang menguasai teknologi mulai melirik sektor pertanian.



Mereka menilai pertanian di Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara agraris. Sehingga, tertantang untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan pertanian yang ada melalui teknologi atau yang biasa disebut agrotech.

Bahkan, menurutnya, peranan generasi milenial dalam bidang pertanian tersebut dirasa perlu dirangkul oleh pemerintah melalui Kementan, dalam bentuk kolaborasi. Hal tersebut guna mendapatkan insight dari pelaku agrotech.

Pertanian Indonesia, lanjutnya, memiliki potensi yang sangat besar dan menguntungkan bagi para pengusaha muda (agropreneur), sehingga dengan terbukanya peluang itu, agropreneur dapat mengembangkan berbagai jenis usaha khususnya di bidang teknologi startup pertanian.

"Untuk itu kami menyediakan gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA) ini untuk teman-teman pelaku startup berdiskusi, menyalurkan ide dan gagasan baru terkait pertanian Indonesia sehingga kami sebagai regulator dan teman-teman sebagai praktisi dapat menjadi satu kekuatan untuk memajukan Indonesia, saya ingin generasi muda bisa menjadi lebih maju lagi," tegas Syukur.

Dalam pertemuan diskusi pengembangan Agrotech yang di gelar Kementan tersebut turut dihadiri para pelaku usaha startup atau Agropreneur atau usahawan muda pertanian, stakeholder agrotech, software house dan pengembang teknologi bidang pertanian serta mahasiswa dan para pelaku pertanian terkait.

User Experience (UE) startup i Grow, Yaumil, mengatakan bahwa dirinya sudah bertekad untuk membangun Indonesia memiliki teknologi canggih, cepat dalam mengelola dan berbisnis pangan, terutama pada bidang hortikultura.

"Sejauh ini kita memang sedang fokus pada hortikultura, tapi bukan tidak mungkin kita juga merambah bisnis pertanian ini pada peternakan. Secara sederhana, kita ingin menyediakan layanan yang mudah, cepat pada layanan hortikultura," katanya.

Secara singkat, i Grow adalah sebuah platform yang membantu petani lokal, khususnya lahan yang belum dioptimalkan dan diberdayakan oleh para investor penanaman untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi.

"i Grow bukanlah semata produk dengan visi komersial saja, tapi juga punya misi besar untuk bisa melestarikan kehidupan di bumi. Menciptakan ketahanan pangan yang dapat diakses secara adil dan merata bagi semua manusia di bumi," pungkasnya.

Anak muda lainnya dari stratup MSMB Ari Jaya Cahyono juga mengatakan salah satu cara dalam mewujudkan lumbung pangan dunia adalah transferability untuk bergerak dari hulu ke hilir.

"Makanya kami buat website teknologi sensor untuk mengetahui cuaca dan lain-lain. Kami yakin, cara ini adalah cara yang bisa menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," tuturnya.

Selain i Grow dan MSMB, acara Agrotech 2019 ini juga dihadiri startup lain seperti dari market place Sayur Box, Ayo Mart, Bahtera Kopi, Bursa Tani, Aplikasi Petani, Lembaga Merak dan Padi Padi Rumah Organik. (mul/ega)

Hide Ads