Tapi ternyata, usaha Jastip tersebut kadang membutuhkan modal besar untuk bisa membelanjakan orang. Seperti yang dialami oleh Dila, bukan nama sebenarnya.
Dila mengaku, pernah habis belanja sampai Rp 100 juta untuk orang lain. Saat itu, ia membuka Jastip ke Singapura. Barang-barang yang dibelinya pun beragam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan jumlah belanjaan sebanyak itu, Dila mengaku agak sedikit was-was dengan pemeriksaan pihak Bea Cukai. Tapi untungnya dia bisa lolos dari pemeriksaan.
"Sampai sekarang pun saya suka takut-takutan. Ya kan emang sebenarnya harus ada lapor kan, nah itu saya yang nggak lapor karena kan barangnya juga receh, misalnya sepatu yang satu-dua jutaan. Itu ada trik-triknya lah," kata dia.
Dari Jastipnya saat itu yang menghabiskan biaya Rp 100 juta, Dila mengaku mendapat keuntungan sebesar 10-15% dari seluruh modal yang dikeluarkan.
"Jastip ini tuh kira-kira saya bisa dapat 10-15% dari modal, dari semua yang saya belanjain. Itu saya dapat 10-15% sekali jalan ke luar negeri, itu ke Singapura," tuturnya.