Program ini merupakan salah satu revolusi di bidang pertanian yang akan menargetkan Indonesia sebagai lumping pangan dunia di tahun 2045 mendatang.
Uji coba teknologi optimalisasi ini telah terbukti berhasil disejumlah daerah di Indonesia sebelumnya yakni, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Kalimantan Selatan.
Pantauan detikFinance di lokasi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang tiba di acara itu langsung melakukan peninjauan ke titik rawa sebelum menyapa masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pemerintah telah menganggarkan senilai 640 Miliar untuk Provinsi Sulawesi Selatan yang didapat dari anggaran prioritas APBN 2019.
"Program optimalisasi lahan ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Lahan yang sebelumnya bahkan tidak bisa menghasilkan, bisa panen hingga 3 kali. Kami gunakan berbagai macam teknologi modern mulai dari benih unggul, pengelolaan ph air, pengolahan tanah secara minimum, dan tentunya alat modern," ungkap Amran.
Program ini pun dinilai akan menjadi jembatan untuk menyejahterakan masyarakat dan selanjutnya menciptakan arus balik masyarakat masuk desa hingga menciptakan pemerataan pembangunan.
Usai meninjau lokasi rawa yang kini dalam tahap realisasi. Mentan pun langsung menyapa masyarakat dan membagikan sejumlah bantuan pertanian.
Bantuan sendiri meliputi alat mesin pertanian (Alsintan) seperti excavator, Traktor Roda Dua, Traktor Roda Empat, Pompa Air, Combine Harvester Besar, Power Thresher, Power Thresher Multiguna, Corn Sheller, Dan Corn Combine Harvester.
Selain itu, sejumlah bantuan benih berupa Padi Taro, Cabai, Bawang Merah, Bawang Putih, dan Kelapa. Juga bantuan ternak berupa Ayam dan Kambing.
"Bantuan ternak dialokasikan sebagai bagian dari program petani milenial dan bekerja. Selain itu paket bantuan yakni, KRPL (Kawasan Pangan Rumah Lestari) dan PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat)," kata Amran.
(fdl/fdl)