Pesan Mendag Era SBY Agar Ekspor RI Naik

Pesan Mendag Era SBY Agar Ekspor RI Naik

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 11 Mar 2019 19:14 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno
Jakarta - Indonesia saat ini masih mengalami defisit neraca perdagangan ini artinya ekspor masih kalah jika dibandingkan dengan impor. Banyak hal yang harus dilakukan oleh pemerintah mulai dari mempermudah layanan hingga investasi.

Mantan Menteri Perdagangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Mari Elka Pangestu dalam focus group discussion (FGD) dengan mantan dan menteri perdagangan lain menjelaskan beberapa saran untuk meningkatkan ekspor. Pertama mengidentifikasi hambatan yang saat ini dihadapi oleh eksportir saat ini.

"Kalau jangka pendek ini mungkin tidak terlalu banyak, tapi hambatan dari eksportir itu bisa dipermudah, difasilitasi dan setahu saya Kementerian Perdagangan dengan yang lain sedang membahas ini," kata Mari di Kementerian Perdagangan, Senin (11/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan langkah selanjutnya adalah dengan mendorong investasi di dalam negeri. Pasalnya tanpa ada investasi, ekspor tidak mungkin dapat ditingkatkan.



Selanjutnya meningkatkan daya saing. Misalnya Indonesia tidak bisa mengandalkan satu komoditi dan produk tertentu saja. Jadi Indonesia harus masuk dalam global value chain seperti otomotif.

"Kita akan meningkatkan investasi di situ sehingga kita menjadi hub di regional. Karena kita mempunyai pasar yang besar dan kalau kita bicara daya saing, bagaimana produk kita bisa bersaing di pasar dalam negeri sehingga produk dalam negeri akan meningkat," jelas dia.

Menurut Elka, sektor jasa-jasa yang efisien bukan hanya untuk ekspor tapi juga mendukung daya saing dan efisiensi di sektor yang lain. "Misalnya logistik. Tidak mungkin ekspor kita baik kalau logistik kita tidak efisien," ujar dia.

Sekedar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi ekspor Indonesia pada Januari 2019 mencapai US$ 13,87 miliar. Sementara impor di bulan yang sama tercatat US$ 15,03 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan RI di Januari 2019 mengalami defisit US$ 1,16 miliar.

Ekspor Januari 2019 turun 3,24% (month on month) dengan nilai US$ 13,24 miliar. Secara tahunan atau year on year, ekspor Januari 2019 turun 4,70% dibandingkan Januari 2018. Sementara nilai impor Indonesia pada Januari 2019 yang sebesar US$ 15,03 miliar turun 2,19% bila dibandingkan Desember 2018 turun 2,19%.

(kil/eds)

Hide Ads