Harapan Go-Jek soal Tarif Ojol

Harapan Go-Jek soal Tarif Ojol

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 14 Mar 2019 12:04 WIB
Foto: Tim Infografis, Fuad Hasim
Jakarta - Manajemen Go-Jek belum bisa berkomentar banyak soal tarif ojek online atau biasa disebut ojol. Pemerintah saat ini sedang menyusun aturan terkait dengan ojol di mana di dalamnya juga mengatur soal tarif.

Tapi, Michael Reza Say, VP Corporate Affairs GO-JEK berharap, tarif ini menjembatani kepentingan dari pengemudi, pengguna atau masyarakat, serta keberlangsungan industri.

"Kalau menyangkut soal tarif kami menaruh harapan agar pengaturan itu mempertimbangkan mitra pengemudi dan masyarakat selaku pengguna kami. Kalau itu diperhatikan tujuannya untuk keberlangsungan industri, ekosistem juga yang terkait jangka panjang," katanya kepada detikFinance, Kamis (14/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia melanjutkan, saat ini Go-Jek sendiri memiliki 1,3 juta mitra. Menurutnya, aturan ini tentu akan memberikan dampak yang luas bagi semua pihak yang terlibat pada transportasi online ini.

Michael berharap, dalam aturan ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat. Di sisi lain, pendapatan para pengemudi juga terjaga.

"Jadi kalau kita bilang pendapatan mitra yang harus dijaga, di sisi lain kebutuhan masyarakat yang harus dijawab. Kita coba cari cara-cara menemukan prinsip ekonomi, ada supply demand bisa ketemu. Kalau itu bisa terjaga, terakomodir harusnya bisa ketemu titik temu," terangnya.

Soal usulan tarif aplikator Rp 1.600/km yang disampaikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Michael tak bisa berkomentar banyak.


Sebelumnya, Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Ahmad Yani enggan memberikan bocoran soal tarif. Tapi, dia menyebut sudah menerima usulan baik dari aplikator maupun para pengemudi atau driver.

"Pengemudi mintanya Rp 3.000/km. Aplikator tarif saat ini, kalaupun ada kenaikan sedikit, ada yang bilang Rp 1.600/km ada yang bilang Rp 1.400/km," katanya. (dna/dna)

Hide Ads