Co working space, alias ruang kerja bersama sedang menjadi tren di beberapa kota besar. Ruang kerja ini bagaikan menggeser fungsi kantor bagi para pekerja.
Co working space sendiri memungkinkan para pekerja menyewa tempat kerja dengan sewa harian. Sistem sewa pun hanya berlaku secara individual alias sewa tempat perorangan.
Karena hal tersebut maka, di dalam co working space dapat ditemui banyak orang yang bekerja dari latar belakang berbeda-beda. Mulai dari jenis pekerjaannya hingga usaha ataupun perusahaannya pun berbeda.
Namun, meskipun berbeda-beda justru iklim bekerja di co working space sangat kolaboratif. Sebab ditempat itulah beragam pekerja dengan latar belakang yang berbeda bertemu di satu tempat
Seperti penuturan Fariz Rachman salah satu pendiri sekaligus pemilik U8 Office, penyedia co working space di Jakarta. Menurutnya, semua orang yang bekerja di dalam co working space pun saling bantu membantu satu sama lain.
"Buat saya sendiri cowork space itu sebetulnya ruang kolaborasi ya, secara harfiah memang itu ruang kerja bersama. Di dalam sana itu banyak orang banyak profesi banyak usaha dan itu spirit-nya kolaboratif, semua orang saling menggali 'lu bisa ngapain gue ngapain, kolaborasi yok', jika memang tidak ya sudah cukup tahu," kata Fariz.
Karena hal tersebut maka terciptalah ekosistem yang produktif di dalam co working space. Bahkan tidak menutup kemungkinan beberapa pengguna untuk bekerja sama membuat sesuatu.
Hal tersebut juga terjadi di Kolega, penyedia jasa co working space lainnya. Menurut penuturan Julian, Community Gathering dari Kolega, pihaknya tidak ingin co working space ini hanya menjadi penyewaan tempat kerja saja, namun dengan iklim yang kolaboratif pihaknya pun terkadang mendorong para penyewa co working space untuk berinteraksi.
"Kita lebih dari itu (sekadar menyewakan), kita mau buat ekosistem yang bikin orang produktif di sini, makanya kadang kita juga dorong mereka untuk kenalan, ngobrol, dan segala macam," ungkap Julian.
Menurut Julian pembentukan ekosistem yang produktif itu juga menjadi ciri khas co working space. Bukan hanya menjadi tempat kerja namun ekosistem yang membuat orang ingin bekerja bahkan bekerja sama.
"Jadi yang bedakan kantor co working space sama kantor konvensional ya kita bukan cuma bikin tempat kerja aja. Tapi ekosistem yang produktif," ungkapnya.
Dengan iklim yang kolaboratif dan didorong keinginan menjadi sebuah ekosistem yang produktif. Co working space bukan hanya menjadi tempat para penyewanya kerja bersama saja, namun juga bekerja sama.
(das/das)
Co working space sendiri memungkinkan para pekerja menyewa tempat kerja dengan sewa harian. Sistem sewa pun hanya berlaku secara individual alias sewa tempat perorangan.
Karena hal tersebut maka, di dalam co working space dapat ditemui banyak orang yang bekerja dari latar belakang berbeda-beda. Mulai dari jenis pekerjaannya hingga usaha ataupun perusahaannya pun berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti penuturan Fariz Rachman salah satu pendiri sekaligus pemilik U8 Office, penyedia co working space di Jakarta. Menurutnya, semua orang yang bekerja di dalam co working space pun saling bantu membantu satu sama lain.
"Buat saya sendiri cowork space itu sebetulnya ruang kolaborasi ya, secara harfiah memang itu ruang kerja bersama. Di dalam sana itu banyak orang banyak profesi banyak usaha dan itu spirit-nya kolaboratif, semua orang saling menggali 'lu bisa ngapain gue ngapain, kolaborasi yok', jika memang tidak ya sudah cukup tahu," kata Fariz.
Karena hal tersebut maka terciptalah ekosistem yang produktif di dalam co working space. Bahkan tidak menutup kemungkinan beberapa pengguna untuk bekerja sama membuat sesuatu.
Hal tersebut juga terjadi di Kolega, penyedia jasa co working space lainnya. Menurut penuturan Julian, Community Gathering dari Kolega, pihaknya tidak ingin co working space ini hanya menjadi penyewaan tempat kerja saja, namun dengan iklim yang kolaboratif pihaknya pun terkadang mendorong para penyewa co working space untuk berinteraksi.
"Kita lebih dari itu (sekadar menyewakan), kita mau buat ekosistem yang bikin orang produktif di sini, makanya kadang kita juga dorong mereka untuk kenalan, ngobrol, dan segala macam," ungkap Julian.
Menurut Julian pembentukan ekosistem yang produktif itu juga menjadi ciri khas co working space. Bukan hanya menjadi tempat kerja namun ekosistem yang membuat orang ingin bekerja bahkan bekerja sama.
"Jadi yang bedakan kantor co working space sama kantor konvensional ya kita bukan cuma bikin tempat kerja aja. Tapi ekosistem yang produktif," ungkapnya.
Dengan iklim yang kolaboratif dan didorong keinginan menjadi sebuah ekosistem yang produktif. Co working space bukan hanya menjadi tempat para penyewanya kerja bersama saja, namun juga bekerja sama.