Harga Melambung, Pabrik Gula di Jateng Gelar Operasi Pasar
Jumat, 23 Sep 2005 17:47 WIB
Solo - Harga gula di pasaran di Jateng merangkak naik mendekati Rp 6.000/kg. Alasan yang sering disampaikan penjual adalah kelangkaan barang dan rencana Pemerintah menaikkan harga BBM. Untuk menekan harga, seluruh prabrik gula (PG) di Jawa tengah akan serentak menggelar operasi pasar hingga harga kembali normal."Semua pabrik gula di Jateng kami instruksikan mulai awal pekan depan menggelar operasi pasar serentak. Ada 20.000 ton gula/bulan yang kami jual langsung kemasyarakat dengan harga Rp 5.500/kg," ujar Roeswanto, Kepala Bagian Pemasaran dan Pengadaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, di Solo Jumat (23/9/2005).Seluruh PG di Jateng itu adalah PG Tasikmadu (Karanganyar), PG Mojo (Sragen), PG Gondang Baru (Klaten), PG Jatibarang (Brebes), PG Pangkah (Tegal), PG Sumberharjo (Pemalang), PG Sragi (Pekalongan) dan PG Rendeng (Kudus).Operasi pasar tersebut, papar Roeswanto, akan digelar hingga bulan Desember karena dinilai pada hingga bulan tersebut akan terjadi peningkatan konsumsi gulamelebihi rata-rata kebutuhan yang mencapai 30.000 ton/bulan bagi warga Jateng. Faktor peningkatan adalah bertepatan dengan bulan puasa yang disusul lebaran,Natal dan tahun baru."Masyarakat dibatasi membeli 2 kg/orang. Pembatasan itu dilakukan agar gula operasi pasar tidak jatuh ke pedagang atau tengkulak. Jika operasi itu tidak bisa menekan harga sedangkan stok habis, maka kami akan meminta pemerintah mengimpor gula. Namun jika operasi mampu menekan harga mencapai Rp 5.500/kg maka akan segera kami hentikan," lanjutnya.Namun lebih lanjut Roeswanto menjamin bahwa stok gula untuk konsumsi Jateng saat ini tidak akan kekurangan. Alasannya adalah dari delapan PG yang beroperasi,empat di antaranya saat ini sedang dalam kondisi produksi dengan melakukan proses penggilingan yakni PG Tasikmadu (Karanganyar), PG Sragi (Pekalongan), PGSumberharjo (Pemalang) dan PG Pangkah (Tegal)."Dalam perhitungan kami seharusnya stoknya mencukupi. Sebab kalau sampai mengimpor akan ada kendala lain yang harus dihadapi yaitu cukai Rp 790/kg untuk gula impor. Padahal dari negara asalnya gula itu sudah harus dibeli dengan harga antara Rp 5.300 hingga Rp 5.400/kg," kata Roeswanto.
(asy/)