Kepala Kajian makro LPEM UI Febrio Nathan Kacaribu tidak sependapat dengan pernyataan itu. Menurutnya tidak ada ekonomi negara di dunia yang bisa tumbuh tanpa peran dari pemerintahnya.
"Itu negara mana pun tidak bisa seperti itu. Ini mungkin salah paham tentang konsep pertumbuhan ekonomi natural. Itu konsep ekonomi teoritis," ujarnya kepada detikFinance, Jumat (5/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Febrio konsep pertumbuhan ekonomi sendiri bisa terjadi jika suatu negara tingkat penganggurannya sangat rendah. Sementara Indonesia masih memiliki tingkat pengangguran.
Febri memberikan contoh Venezuela. Negara yang ekonominya porakporanda itu bisa dibilang sangat minim peran dari pemerintahnya untuk mendorong perekonomian.
"Contoh yang paling gampang counter skenarionya bayangkan perekonomian kita seperti Venezuela. Di mana pemerintahannya jauh dari kata efektif. Pemerintahnya malah ambil kebijakan yang blunder, terjadi inflasi luar biasa berapa ribu persen. Itu adalah perekonomian tanpa pemerintah," tambahnya.
Dia menegaskan, sejatinya konsep pertumbuhan ekonomi secara natural tidak ada hubungannya dengan ada atau tidaknya peran pemerintah. Justru hal itu bisa terjadi jika sebuah negara bisa memanfaatkan secara maksimal sumber dayanya termasuk pemerintahnya.
"Tapi sebenarnya enggak ada satu negara di dunia yang ekonominya bisa tumbuh secara natural," tegasnya.
Sebelumnya Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, angka 5% pada pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan angka yang natural saja terjadi. Artinya, tanpa perlu campur tangan pemerintah pun angka bisa dicapai.
"Kita bicara dulu kondisi perekonomian di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi 5%. Kalau 5%, itu berarti pemerintah tidak kerja. Pertumbuhan ekonomi 5% itu adalah natural road," sebut Faisal ditemui di Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Dengan kata lain, keberadaan pemerintah tak banyak berdampak pada perekonomian nasional. Sehingga menurutnya, pemerintah harusnya bisa bekerja lebih keras mendongkrak perekonomian RI.
"Tanpa presiden atau tanpa Kemenkeu juga itu akan 5%. Kita sebenarnya butuh the big push (usaha keras)," tandas dia. (das/zlf)











































