Jakarta -
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyerang pemerintah soal kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Prabowo menggambarkan potret ekonomi saat ini ibarat Ibu Pertiwi yang sedang diperkosa.
Bahkan Prabowo mengkritik pemerintah yang menyatakan pertumbuhan ekonomi dikisaran 5% sudah bagus itu dengan kata-kata ndasmu. Ndasmu dalam bahasa Indonesia artinya 'kepalamu' dalam konotasi negatif.
Atas hal tersebut, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan pun tidak tinggal diam. Lantas apa kata Luhut? Baca berita selengkapnya di halaman berikut.
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan buka suara. Respons Luhut disampaikan saat peluncuran program 1 Juta Nelayan Berdaulat di Telkom Hub, Jakarta.
Luhut menegaskan Indonesia merupakan negara hebat, salah jika ada yang mengatakan Ibu Pertiwi sedang diperkosa.
"Indonesia negara besar dengan sumber daya alam yang hebat. Pertumbuhan kita bagus. Jadi kalau orang bilang Ibu Pertiwi diperkosa mungkin diperkosa dia kali," kata Luhut, Senin (8/4/2019).
Luhut pun memaparkan data yang menunjukkan bahwa kondisi ekonomi sedang bagus, terutama dari sisi ekonomi.
"Kekayaan kita ya sangat besar. Penduduk kta 269 juta. GDP US$ 1,1 triliun. Muslim 230 juta lebih. Inflasi rendah, paling 3 persenan," sebut Luhut.
Dia menjelaskan pada 2009, pertumbuhan ekonomi Indonesia memang mengalami kemerosotan karena jatuhnya harga komoditas. Lalu di pemerintahan saat ini lah pertumbuhan ekonomi berangsur membaik.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pertumbuhan ekonomi sebesar 5% merupakan angka yang baik. Klaim itu bukan hanya diakui pemerintah, tapi semua orang.
Luhut pun kemudian menilai pihak yang melontarkan pernyataan 'ndasmu' sebagai sebutan yang kasar.
"Kalau dibilang 5% baik, bukan kita aja yang bilang, semua dunia bilang baik, kalau dibilang 'ndasmu', aneh juga. Kok kasar begitu? Nggak sesederhana itu ngatur pemerintahan," katanya di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).
Luhut mulanya tak menyebut nama pihak yang mengeluarkan pernyataan 'ndasmu'. Namun, saat disinggung pernyataan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, dia kembali mengatakan, pernyataan baik berasal dari semua orang. Apalagi, lanjutnya, di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
"Baik dalam kondisi sekarang, kita tumbuh 5% semua orang bilang bagus, semua orang, bukan hanya kita. Kalau dia bilang bukan, bagaimana numbuhinnya?" ujarnya.
Luhut menambahkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga dinilai kredibel.
Beberapa politisi kerap mengatakan kekayaan maupun uang orang Indonesia lari ke luar negeri. Salah satu tokoh politik yang gencar mengatakan itu adalah Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Hal itu pun direspons oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Dia mengatakan, pemerintah tak sebodoh itu membiarkan kekayaan Indonesia lari ke luar negeri.
"Orang bilang duit kita lari ke luar negeri, emang kita bego apa? Nggak lah," kata Luhut di Telkom Hub, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Terkait itu, Luhut pun menyampaikan latar belakangnya yang seorang prajurit TNI. Untuk itu tak mungkin dirinya yang berada di pemerintahan membiarkan begitu saja kekayaan Indonesia lari ke luar negeri.
Luhut juga menyinggung soal pernyataan Prabowo mengenai kekayaan Indonesia yang bocor ke luar negeri sebesar Rp 2.000 triliun. Angka itu, kata Prabowo, berdasarkan laporan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Di mana yang bocor Rp 2.000 triliun? APBN cuma Rp 2.400 triliun. Rp 2.000 bocor ya bangkrut negeri ini. Jadi kadang-kadang datanya itu, saya jengkel. Kan ada semua data-data ini. APBN kan disetujui DPR. Lah DPR itu semua partai di situ kok," tambahnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman