Tarif Baru Ojol Berlaku, Rizal Ramli Kritik Rencana Ibu Kota Baru

Round-Up 5 Berita Terpopuler

Tarif Baru Ojol Berlaku, Rizal Ramli Kritik Rencana Ibu Kota Baru

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 01 Mei 2019 20:36 WIB
Tarif Baru Ojol Berlaku, Rizal Ramli Kritik Rencana Ibu Kota Baru
Foto: Pradita Utama
Jakarta - Tarif baru ojek online (ojol) mulai berlaku Rabu (1/5/2019). Untuk sementara, tarif baru tersebut berlaku di lima kota.

"Kita akan mulai berlakukan di 5 kota, yaitu di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2019).

Menurut Keputusan Menteri Perhubungan nomor KP 348 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor Yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat Yang Dilakukan Dengan Aplikasi, ada aturan mengenai besaran biaya jasa batas bawah, biaya jasa batas atas, biaya jasa minimal, yang ditetapkan berdasarkan sistem zonasi, yaitu:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zona I meliputi wilayah: 1. Sumatera dan sekitarnya; 2. Jawa dan sekitarnya selain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi; dan 3. Bali.
Zona II meliputi wilayah: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Zona III meliputi wilayah: 1. Kalimantan dan sekitarnya; 2. Sulawesi dan sekitarnya; 3. Kepulauan Nusa Tenggara dan sekitarnya; 4. Kepulauan Maluku dan sekitarnya; dan 5. Papua dan sekitarnya.

Selain soal tarif baru ojol, berita terpopuler lainnya adalah kritik keras Rizal Ramli ke Presiden Jokowi. Rizal menyebut rakyat tidak butuh ibu kota baru, tetapi presiden baru.

Berikut 5 berita terpopuler detikFinance sepanjang Rabu (1/5/2019).
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan nomor KP 348 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor Yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat Yang Dilakukan Dengan Aplikasi, ada aturan mengenai besaran biaya jasa batas bawah, biaya jasa batas atas, biaya jasa minimal, yang ditetapkan berdasarkan sistem zonasi, yaitu:

Zona I meliputi wilayah: 1. Sumatera dan sekitarnya; 2. Jawa dan sekitarnya selain Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi; dan 3. Bali.
Zona II meliputi wilayah: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Zona III meliputi wilayah: 1. Kalimantan dan sekitarnya; 2. Sulawesi dan sekitarnya; 3. Kepulauan Nusa Tenggara dan sekitarnya; 4. Kepulauan Maluku dan sekitarnya; dan 5. Papua dan sekitarnya.

Zona I
* Tarif Batas Bawah : Rp 1.850/Km
* Tarif Batas Atas : Rp 2.300/Km
* Biaya Jasa Minimal : Rp 7.000-Rp 10.000/4Km

Zona II
* Tarif Batas Bawah : Rp 2.000/Km
* Tarif Batas Atas : Rp 2.500/Km
* Biaya Jasa Minimal : Rp 8.000-Rp 10.000/4Km

Zona III
* Tarif Batas Bawah : Rp 2.100/Km
* Tarif Batas Atas : Rp 2.600/Km
* Biaya Jasa Minimal : Rp 7.000-Rp 10.000/4Km

Pemindahan ibu kota ke luar Jawa menjadi isu hangat beberapa hari terakhir. Selain ada yang pro dengan pemindahan ibu kota, ada pula yang mengkritik rencana tersebut.

Salah satunya ekonom Rizal Ramli, yang juga merupakan salah satu tim ahli kubu capres 02 Prabowo Subianto

"Rakyat hari ini tidak perlu ibu kota baru, tapi butuh presiden baru, terima kasih," ungkap Rizal kepada awak media usai mengikuti gelaran May Day 2019 bersama capres Prabowo Subianto, di Tennis Indoor Senayan, Rabu (1/5/2019).

Hasil Polling Lokasi Ibu Kota Baru: Mayoritas Pilih Palangka Raya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memindahkan ibu kota ke luar Pulau Jawa. Belum diketahui secara persis lokasinya, namun sejumlah nama disebut-sebut sebagai calon ibu kota.

Beberapa wilayah tersebut antara lain Palangka Raya, Mamuju, Samarinda/Balikpapan, dan lain sebagainya.

Terkait lokasi ibu kota, detikFinance pun menggelar polling. Tujuannya, untuk mengetahui pandangan masyarakat terkait lokasi yang cocok sebagai ibu kota baru tersebut.

Polling digelar dari kemarin siang, Selasa (30/4/2019) melalui Twitter detikFinance dan ditutup hari ini Rabu (1/5/2019) pukul 13.00 WIB. Polling diikuti oleh 1.639 akun.

Hasilnya, mayoritas netizen yang ikut polling ingin agar ibu kota dipindahkan ke Palangka Raya. Secara persentase mencapai 49%. Kemudian, disusul Samarinda/Balikpapan dengan 21% dan wilayah lain-lainnya 24%. Mamuju memiliki porsi paling sedikit dengan persentase sebanyak 6%.


Di Depan Massa Buruh, Prabowo Kritik Elite Kaya di RI

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan sambutan pada acara peringatan May Day 2019 yang diadakan Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Dalam sambutannya depan para buruh, Prabowo menyinggung elite-elite kaya di Indonesia.

Menurutnya, banyak elit kaya yang mendapatkan kekayaannya dengan cara curang.

"Banyak elit di Indonesia menjadi kaya, tidak ada salahnya jadi kaya asal hasil kerja hasil keringat hasil otak tidak ada salah jadi kaya," ujar Prabowo, di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Prabowo juga menyinggung kecurangan yang bisa saja dilakukan para elit, mulai dari mengakali, mencuri, hingga mengemplang utang bank.

"Tapi kalau jadi kaya karena mencuri dari rakyat, kalau jadi kaya karena mengakali rakyat, kalau menjadi kaya karena menipu, mengemplang utang bank dari rakyat, karena gunakan anggaran milik rakyat, itu namanya khianati bangsa dan rakyat," tutur Prabowo.


Kritik Jokowi Mau Pindah Ibu Kota, Fadli Zon: Isapan Jempol!

Rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota dari Jakarta ke luar Jawa dikritik keras dari Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Menurut Fadli, rencana memindahkan ibu kota hanya wacana isapan jempol untuk pengalihan isu.

Menurut Fadli, isu pemindahan ibu kota pernah digulirkan namun kemudian reda.

"Itu saya kira wacana isapan jempol saja untuk mengalihkan isu ya. Dulu juga begitu empat tahun, lima tahun yang lalu. Nanti juga reda sendiri," kata Fadli di Lapangan Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Hide Ads