. Rencananya tarif batas atas tersebut akan turun hingga 15%.
Pemerintah sendiri masih terus menggodok aturan ini. Rencananya hari Senin besok penurunan tarif batas atas yang dikaji Kementerian Perhubungan akan diputuskan di Kementerian Koordinator Bidang Perkonomian.
Salah satu pengamat penerbangan menyampaikan bahwa upaya pemerintah ini belum efektif membuat tiket pesawat lebih terjangkau.
Pengamat dari Jaringan Penerbangan Indonesia Gerry Soejatman menyatakan nantinya bila tarif batas atas diturunkan memang akan ada perubahan. Namun, hanya sedikit dan belum tentu menjadikan
tiket pesawat menjadi terjangkau.
"Turun ya turun, tapi dikit banget turunnya yang pasti harga murah dan terjangkau seperti dulu itu tetap nggak bakal ada. Kalau berharap harga terjangkau kaya dulu ya nggak akan bisa, ya masih dibilang cukup mahal kalau kata saya," ujar Gerry kepada detikFinance, Jumat (10/5/2019).
Dia menilai mahal atau murahnya tiket pesawat tergantung penumpang. Namun apabila membandingkan dengan tarif yang terjangkau seperti sebelumnya tidak akan bisa.
"Sebetulnya gini, kalau mahal nggaknya memang relatif liat siapa orangnya dulu, tapi kalau kita bandingkannya semurah dulu ya ini nggak bisa," kata Gerry.
Di sisi lain Gerry menilai menurunkan tarif batas atas merupakan langkah politis pemerintah menuruti permintaan masyarakat, karena kalau dari segi bisnis, langkah ini sangat merugikan. Menurutnya akan ada polemik setelah tarif batas pesawat diturunkan.
"Tapi bakal ada polemik berkelanjutan karena maskapai pasti akan ngomel pendapatannya dibatasi. Ya meskipun mereka bakal turunin, selain protes ini tuh malah jadinya ya terperangkap sama tarif batas atas yang baru, karena mereka pasti akan sama aja mendekati tarif batas atas," kata Gerry.
Terlebih lagi situasi yang akan mendekati hari Lebaran justru menurut Gerry menjadi waktu maskapai menaikkan harga tiket karena permintaan yang meningkat.
"Harusnya maskapai ini musim-musim gini lagi ambil untung, tapi malah diturunin, lagi ramai harusnya mereka ambil untung ya kalau mau turunin harusnya sih habis lebaran," kata Gerry.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebut, maskapai pelat merah Garuda Indonesia siap mengikuti ketentuan terkait pemangkasan tarif batas atas. Tarif batas atas tiket pesawat rencananya dipangkas sampai 15%.
Rini menerangkan, pihaknya akan mengikuti ketentuan yang berlaku.
"Kita ikut regulator aja, saya sebagai Menteri BUMN, kami itu membawahi para pelaku yaitu perusahaan-perusahaan. Kita mengikuti regulator, bagaimana keputusan regulator," katanya di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan di hari yang sama.
Pemerintah putar otak agar harga tiket pesawat bisa turun jelang mudik Lebaran. Rencananya tarif batas atas tiket pesawat turun hingga 15%.
Pembahasan tarif batas atas tersebut akan diputuskan pada rapat koordinasi (rakor) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (13/5) mendatang.
"Lagi dievaluasi ya 15%, sedang dihitung ya sedang dihitung. Kami sedang hitung nanti ya nanti belum bisa saya sampaikan," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti usai rapat di Kantor Kementerian Kemaritiman.
Sebelumnya Menteri Perhubuangan Budi Karya Sumadi menegaskan keputusan tarif batas atas tiket diselesaikan dalam rakor di Kemenko Perekonomian Senin depan, dan akan dupayakan turun hingga 15%.
"Itu range di situ, kita finalkan hari Senin," kata Menhub Budi Karya di Komplek Istana, Jakarta, Kamis (9/5/2019).