Fenomena Inang-inang, Si Penjaja Uang Receh Lebaran

Fenomena Inang-inang, Si Penjaja Uang Receh Lebaran

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 30 Mei 2019 02:48 WIB
Fenomena Inang-inang, Si Penjaja Uang Receh Lebaran
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance

"Saya punya anak 6, sudah berumah tangga 4 orang. Sudah bisa saya pestain, ala kadarnya dari ini," kata Irma (nama samaran), seorang 'inang-inang' yang saya temui di salah satu sudut kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (29/5/2019).

Pengakuan Irma tersebut merupakan salah satu buah dari pekerjaan yang telah dilakoninya selama 20 tahun lamanya menjadi seorang 'inang-inang'. Wanita paruh baya kelahiran Balige, Sumatera Utara tersebut mengaku menggantungkan hidupnya sebagai 'bank berjalan' khusus penukaran duit sejak suaminya pensiun bekerja.

"Kalau saya karena suami saya sudah pensiun, jadi istilahnya inilah pencarian saya. Inilah kerja saya jadinya. Sudah hampir 20 tahun saya kerja begini," kata Irma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjual jasa penukaran uang dilakoninya sehari-hari karena kebutuhannya juga terus ada. Selain menjelang Lebaran, Irma juga menawarkan penukaran uang untuk hari-hari biasa yang umumnya dipakai oleh para pengusaha kelontong, pertokoan hingga hajatan.

Namun Lebaran; seperti maknanya, bulan penuh berkah juga menjadi berkah tersendiri bagi Irma. Di masa menjelang hari raya Idul Fitri, penukaran uang, kata dia menjadi musim panen.

"Ibaratnya inilah musim panennya," kata dia.

Dalam sehari, Irma biasanya berhasil menukarkan uang hingga Rp 10 juta, bahkan bisa lebih besar lagi. Tergantung rezeki katanya.

Irma bilang uang receh yang disediakannya berasal dari 'bos' yang mempunyai sumber stok uang lebih banyak. Untuk nominal Rp 1 juta misalnya, dia bisa membeli hanya dengan menambahkan uang Rp 20 ribu. Jika ditukarkan lagi, tentu uang yang dia dapat bisa lebih banyak lagi.

"Sekarang sudah Rp 35.000 (harga belinya untuk Rp 1 juta) karena besok sudah libur. Nanti hari senin bisa lebih mahal lagi. Tergantung keluarnya dari bos-bos," kata Irma.

Irma mengaku uang receh yang ditawarkannya seluruhnya adalah uang asli. Dia bilang, selama uang yang ditawarkannya adalah uang asli, maka tak ada kekhawatiran baginya untuk menawarkan jasa penukaran uang tersebut.

Bisanya para 'inang-inang' ini mulai menjajakan 'dagangannya' tersebut mulai dari pagi pukul 07.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB malam. Namun bagi Irma yang sudah 20 tahun menjadi kas berjalan tersebut, memangkas waktu bekerjanya hingga pukul 18.00 WIB saja.

Hide Ads