Menurut salah satu pedagang emas, Ibnu, sepinya pembelian juga didasari kenaikan harga emas dunia. Bila dibandingkan tahun lalu, ada selisih harga hingga puluhan ribu.
"Peningkatan (penjualan) nggak ada, malah penurunan 15-20% lah. Kalau tahun lalu lebih ramai karena harga emas lagi turun, sekarang emas lagi naik. Hitungan selisih puluhan lah," ungkap dia kepada detikFinance, Jumat (31/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Faktor ekonomi sulit buat beli. Dulu beli tiga emas, sekarang dus. Jadi kuantitas pembelian berkurang," papar dia.
![]() |
Senada dengan Ibnu, penjual emas lainnya Dilan juga mengaku dagangannya mengalami penurunan hingga 20% dibanding tahun lalu. Ia menilai penurunan tersebut, selain sepi juga karena jenis emas yang diinginkan berbeda.
Ia mengungkapkan emas yang dijual tahun ini memiliki kadar yang lebih rendah dibanding tahun lalu, yakni 70%. Padahal, kata dia, para pembeli lebih banyak mencari emas dengan kadar 75%.
"Ramaian tahun lalu. Ini ada penurunan lah sampai 20% sepi banget. Mungkin karena mau belinya emas tua yang kadar 75% kan kalau kita jualnya emas muda yang 70%," tutup dia.
Sementara itu, emas dengan kadar 70% kini dijual dengan harga Rp 479 ribu per gram. Sedangkan emas kadar 75% dipatok Rp 545 ribu per gram.