Rencananya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan meluncurkan uji coba B30 besok, Kamis (13/6/2019).
"Besok kita mau launching B30, top nggak? Top. Di sini (Kementerian ESDM)," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (12/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pemerintah dan Pengusaha Mulai Uji Coba B30 |
Djoko mengatakan langkah ini merupakan bagian upaya pemerintah untuk mendorong penggunaan bahan bakar ramah lingkungan. Menurutnya, uji coba akan dilakukan terus-menerus hingga benar-benar siap diterapkan.
"Ya ini kan kita uji coba terus, launching resminya kan besok," ujarnya.
Dia berharap, B30 bisa diterapkan pada tahun depan atau 2020.
"Iya (uji coba), tapi sudah kita launching artinya pemerintah dukung kan. Mudah-mudahan tahun depan bisa diterapkan langsung. Uji coba terus, sampai Januari kita mulai," tutupnya.
Baca juga: Setelah B20, Kini Pemerintah Genjot B30 |
Sebelumnya pemerintah bersama Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mulai melakukan uji coba B30. Hal ini diharapkan bisa memangkas impor bahan bakar minyak (BBM) hingga 55 juta barel. Angka tersebut setara dengan volume B30 yang akan diujicobakan yakni 9 juta kiloliter (kl).
Artinya, B30 akan menggantikan pemakaian BBM impor sebesar 55 juta barel. Hal ini seperti yang ditanyakan oleh awak media terkait angka penghematan impor BBM.
"Ini kebutuhannya (kebutuhan B30) 9,6 juta hingga 10 juta kl, kita bulatkan ke 9 juta kl. Kalau dibawa ke barel bisa 55 juta barel lho produksi biodiesel Indonesia yang bisa diserap atau setara dengan 70 hari kerja Pertamina," ungkap Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan dalam temu media di kantor Aprobi, Kuningan, Jakarta, Kamis (2/5/2019). (hns/hns)