Chief Financial Officer Boeing, Greg Smith di sela acara Paris Air Show mengungkapkan pihaknya terbuka dengan masukan yang ada. "Kami berkomitmen untuk melakukan apa yang perlu untuk pemulihan. Jika itu berarti kami harus mengubah nama, maka kami akan mengkaji. Jika tidak, kami akan melakukan yang terbaik," kata Smith dilansir Reuters, Selasa (18/6/2019).
Namun saat ini belum ada upaya untuk perubahan nama tersebut. Boeing masih fokus pada penarikan pesawat untuk alasan keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
737 Max merupakan pesawat Boeing yang paling laris, pasalnya ada hampir 5.000 unit yang sudah dipesan di seluruh dunia.
Wacana rebranding atau perubahan nama 737 Max pertama kali dikemukakan oleh Presiden AS Donald Trump dalam sebuah tweet pada April lalu.
"Apa yang saya ketahui tentang branding, mungkin tidak ada (karena saya Presiden), tetapi jika saya Boeing, saya akan MEMPERBAIKI Boeing 737 MAX, menambahkan fitur hebat & membuat nama baru untuk pesawat. Tidak ada produk yang menderita seperti ini. Tapi sekali lagi, apa yang saya tahu?," cuit Trump.
Menurut pakar penerbangan asal Florida Institute of Technology Shem Malmquist menjelaskan rebranding untuk sebuah nama pesawat akibat kejadian buruk sulit akan terjadi. Maskapai tidak akan memesan pesawat yang sama dengan nama yang berbeda.
Namun 737 Max memang memiliki banyak berita negatif. CEO Boeing Dennis Muilenburg menjelaskan dibutuhkan waktu untuk mengembalikan kepercayaan penumpang pesawat 737 Max. Namun ia yakin setelah perbaikan sistem di sana-sini maka 737 Max bisa terbang lagi dan menjadi pesawat yang paling aman.