Scoot sendiri merupakan maskapai di segmen low cost carrier (LCC) atau murah. Sampai saat ini, Scoot sudah mengoperasikan 24 Airbus 320s dan 16 Boeing 787 Dreamliners.
"Yang ada apa itu, Scoot sama siapa ada tiga itu yang baru," kata Budi Karya di Komplek Istana, Jakarta, Senin (17/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu menurut Budi, ada 2 maskapai asing yang juga menunjukkan minatnya beroperasi di Indonesia. Diharapkan keberadaan mereka akan meningkatkan kompetisi yang berujung pada penurunan harga tiket.
"Jadi spiritnya ginilah, jadi spiritnya bukan asing tapi kompetisi. Air aisa pertama mungkin bisa jalan," kata
Keberadaan Air Asia di Indonesia, kata Budi Karya pun tinggal menambah jangkauan layanannya. Tujuannya agar layanan penerbangan domestik bisa dilayani banyak maskapai. Saat ini, sekitar 97% penerbangan domestik dikuasai Garuda Indonesia Grup dan Lion Air Grup.
Dengan adanya pesaing baru, Mantan Bos Angkasa Pura II ini pin berharap harga tiket pesawat bisa turun. Dirinya mengaku, jika tingginya harga tiket pesawat bukan menjadi urusan pihak Kementerian Perhubungan.
Pasalnya, Kementerian Perhubungan sebagai regulator hanya bisa mengatur tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB).
"Tiket itu bukan urusan saya. Jadi urusan dari airlane-nya. Saya urusannya atas dan bawah," ungkap dia. (hek/das)