Menurut Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Harryadin Mahardika saat ini masih belum diperlukan kehadiran pemain baru. Sebab, saat ini perusahaan di dalam negeri masih memiliki dalam persaingan yang baik.
Hal itu berdasarkan penilaian mampunya perusahaan berinovasi, seperti masuknya perusahaan ke daerah baru untuk membangun pasar. Sebab, bila persaingan sudah tak sehat maka perusahaan akan fokus dalam mengejar target dan bukan melakukan inovasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, ia mengingatkan agar pemerintah tak membiarkan kondisi ini. Sebab, dengan adanya duopoli terdapat risiko persaingan yang tidak sehat seperti perang harga dengan menggelontorkan diskon.
Tak hanya perusahaan yang menjadi korban tetapi juga konsumen karena harus menanggung tarif yang lebih tinggi nantinya. Maka dari itu, ia meminta untuk segera dibuat aturan mengenai promosi harga.
"Tapi yang mesti diwaspadai perang harga yang dilakukan mengancam eksistensi perusahaan lain yang lebih kecil. Ini kalau nggak diatur akan lebih banyak pemain besar menekan yang lebih kecil dan ini banyak terjadi di pasar Asia Tenggara," tutup dia.