.webp)
"Saya rasa itu sudah cerita lama, sudah clear saya rasa. Memang waktu itu ada sedikit, namanya bisnis, b2b (business to business) antara kami dengan platform tersebut, memang tidak terjadi kecocokan," ujar Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) AirAsia Indonesia, Senin (24/6/2019).
Dendy mengatakan, fokus utama AirAsia Indonesia kini adalah mengedukasi calon penumpang bahwa tiket AirAsia Indonesia tak lagi dijual di platform tersebut. Hal ini dilakukan agar calon penumpang tak perlu menghabiskan waktu mencari tiket AirAsia di platform tersebut, dan mengansumsi tiketnya habis terjual apabila tak ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga punya kepentingan untuk melindungi kepentingan dari calon pelanggan kami, calon penumpang kami. Calon penumpang kami harus diberikan edukasi bahwa kami memang sudah tidak tersedia di platform tersebut. Karena kalau tidak kan kasian mereka buang waktu, mereka harus surfing ke platform tersebut. Kemudian kalau tidak ketemu nanti asumsinya bisa dipikir bahwa tiket AirAsia sudah penuh, sudah sold out, habis dan sebagainya," jelas Dendy.
Ia mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum ada pembicaraan lagi untuk 'rujuk' dengan sejumlah agen tiket pesawat online di Indonesia yang tak lagi menjual tiket AirAsia.
"Memang sekarang kami belum ada pembicaraan lagi," ungkapnya.
Namun, pihaknya tetap menganggap bahwa sejumlah platform tersebut merupakan partner penjualan yang baik dan strategis.
"Kalau bagaimana ke depannya, kami selalu sampaikan bahwa kami melihat mereka, online-online platform ini adalah mitra kami yang sangat penting dan sangat strategis," tandasnya.
 |
