Jakarta -
Berita terpopuler detikFinance sepanjang Senin (24/6/2019) didominasi seputar supermarket Giant akan tutup 6 gerainya. Lokasi 6 gerai supermarket Giant yang akan ditutup tersebut adalah Giant Ekspres Cinere Mall, Giant Ekspres Mampang, Giant Ekspres Pondok Timur.
Kemudian, Giant Ekstra Jatimakmur, Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur, dan Giant Ekstra Wisma Asri. Enam gerai supermarket Giant ditutup pada 28 Juli 2019.
Mau tahu informasi lengkapnya? Baca 5 berita terpopuler
detikFinance berikut ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar Supermarket Giant Mau Tutup Bikin Heboh, Ini FaktanyaSupermarket Giant mulai tutup gerap pada 28 Juli nanti. Ada 6 gerai yang ditutup, yaitu Giant Ekspres Cinere Mall, Giant Ekspres Mampang, Giant Ekspres Pondok Timur.
Kemudian, Giant Ekstra Jatimakmur, Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur, dan Giant Ekstra Wisma Asri. Enam gerai supermarket Giant ditutup pada 28 Juli 2019.
Di dalam supermarket pun tampak sejumlah petunjuk yang menyatakan barang-barang yang dijual mendapat potongan harga. Diskonnya variatif, ada yang 5%, 10%, 25%. Sebut saja, untuk sabun dan sampo ada potongan harga sebanyak 10%.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta menilai, gugurnya sejumlah gerai Giant kemungkinan disebabkan oleh ketatnya bisnis ritel.
"Salah satu unsur itu, karena persaingan yang cukup ketat pasti akan makan korban," ujarnya kepada detikFinance.
Pemain baru yang dimaksud ialah maraknya toko-toko baru. Toko-toko baru ini kemudian membuat persaingan semakin ketat.
"Banyak pemain baru, pemain lama brandnya, tapi outletnya pertambahannya banyak terus. Mungkin brand 1-2 itu nambahnya nggak terlalu banyak, tapi outletnya nambah terus," terangnya.
Tutum menepis gugurnya sejumlah toko Giant karena bersaing dengan toko online.
"Enggak, sesama pemain aja, kalau produk makanan di online nggak terlalu. Banyak faktor, persaingan lah, manajemen, atau faktor persaingan sesama pemain," terangnya.
6 Toko Giant Bakal Tutup, Pegawai Dihantui PHK
Di tengah beredarnya kabar Giant yang akan menutup beberapa gerainya, terdapat isu PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) besar-besaran. Lalu, bagaimana nasib pegawainya?
Seperti yang dikutip dari CNBCIndonesia, Senin (24/6/2019), salah satu pegawai Giant Ekstra Wisma Asri, Bekasi Utara yang tak mau disebut namanya menceritakan nasibnya dan kawan-kawannya.
Ia mengatakan, beberapa pegawai ada yang ditawarkan pensiun dini.
"PHK juga ditawarkan pesangon, jumlahnya sesuai masa kerja. Teman-teman ada yang ditawarkan pindah ke Giant yang cukup jauh seperti di Cikeas dan SCBD juga ada," ungkap dia.
Respons Menko Darmin
Salah satu toko ritel besar di Indonesia, Giant santer dikabarkan akan menutup beberapa tokonya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menilai bahwa hal tersebut wajar terjadi.
Darmin menyebutkan, persaingan usaha yang ketat menyebabkan gugurnya toko ritel. Belum lagi toko ritel sendiri memang banyak bentuknya.
"Itu namanya persaingan antara peritel, ada peritel ini ada peritel model begitu. Wajar itu, kan peritel itu ada macam modelnya, ada yang bentuknya (department) store, ada yang mart," ungkap Darmin di kantornya, Senin (24/6/2019).
Darmin menegaskan apabila ada yang menutup gerai, artinya usaha tersebut kalah. Darmin mengatakan kekalahan merupakan hal biasa dalam sebuah kompetisi, hal tersebut tidak perlu dirisaukan.
"Artinya itu hasil dari persaingan, namanya pasar, kalau ada yg kalah dalam persaingan, hal itu normal, jangan dirisaukan," tegas Darmin.
Menaker Mau Cek
Salah satu toko ritel besar di Indonesia, Giant santer dikabarkan akan menutup beberapa tokonya. Penutupan ini otomatis akan membuat para karyawan Giant kehilangan pekerjaan.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri sendiri mengatakan belum mengetahui kabar tutupnya toko Giant. Hanif akan mengecek hal tersebut.
"Yang ini (Giant) belum dengar, saya harus cek dulu," kata Hanif saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Senin (24/6/2019).
Meskipun mengaku belum tahu kabar tutupnya Giant, Hanif memberikan komentar mengenai toko ritel yang makin berguguran. Menurutnya, perubahan teknologi dan informasi menjadi salah satu penyebab utamanya.
"Secara umum perubahan teknologi yang masif ini, pasti akan berdampak pada pengurangan kesempatan kerja di sejumlah sektor. Tapi akan menciptakan kesempatan-kesempatan baru," kata Hanif.
Untuk para tenaga kerja sendiri Hanif mengatakan bahwa mempersiapkan skill di tengah perubahan-perubahan tersebut sangat penting.
"Yang hilang dan yang tumbuh akan selalu muncul, yang penting bagaimana kita bisa mempersiapkan skill yang baik di tengah perubahan," kata Hanif.
Halaman Selanjutnya
Halaman