Termasuk maskapai nasional, Garuda Indonesia, VP Corcom Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menjelaskan saat ini penerbangan Garuda tidak melalui wilayah tersebut. Hal ini dilakukan demi keamanan maskapai dan penumpang.
"Kita tidak terbang melalui wilayah itu untuk masalah keamanan. Karena perkembangan di wilayah itu kurang kondusif saat ini," kata Rosan saat dihubungi detikFinance, Senin (25/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai situasinya sudah kondusif," jelas dia.
Sebelumnya Federal Aviation Administration (FAA) melarang maskapai AS untuk terbang di wilayah Teluk Oman dan Teluk Persia. Mengutip CNN Business, United Airlines membatalkan penerbangan ke India dan Newark hingga 1 September 2019.
Selain itu, Qantas, British Airways, KLM dan Luthfansa juga mengambil langkah serupa. Mereka mengubah rute menuju Dubai, Doha dan Abu Dhabi.
Tak hanya maskapai barat, maskapai internasional Timur Tengah seperti Emirates, Etihad, dan Qatar Airways juga akan menghindari kawasan-kawasan yang berpotensi konflik. Emirates menyatakan antisipasinya tersebut pada Jumat, (21/6/2019).
Kemudian, Etihad menyatakan bahwa hal ini menjadi keputusan penting demi keselamatan penumpang maupun maskapai. Sejumlah penerbangan dari dan menuju Teluk Arab akan dibatasi. Tak hanya Teluk Persia dan Teluk Oman, maskapai internasional juga telah menghindari jalur penerbangan yang melalui Suriah dalam beberapa tahun terakhir ini. Yaman juga telah menjadi wilayah terlarang untuk maskapai sejak 2015. Tak lupa juga wilayah Sinai Utara, Mesir yang menjadi kawasan perang gerilyawan islam.