Indonesia sedang menjajaki perjanjian uji coba penggunaan kereta hidrogen yang pertama di Asia. Salah satu kelebihannya adalah, meski tergolong kereta baru, pemerintah disebut tidak perlu membangun jalur khusus untuk kereta jenis ini.
VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edy Kuswoyo juga menjelaskan nantinya pemerintah tak perlu membangun infrastruktur rel baru. Pasalnya, kereta ini bisa digunakan dengan rel yang biasa digunakan.
"Tidak perlu bangun Infrastruktur baru. Bisa gunakan eksisting track," jelas Edy lewat pesan singkat kepada detikFinance, Selasa (9/7/2019).
Berbicara mengenai rel sendiri, pemerintah menargetkan ribuan kilometer pembangunan rel baik yang baru, jalur KA perkotaan, KA Bandara, KA Pelabuhan, penambahan double track, hingga reaktivasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rencana besar itu, pemerintah menargetkan beberapa pembuatan jalur baru di beberapa pulau, seperti Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Jalur baru di Sumatera diantaranya
Sigli-Bireun-Lhokseumawe sepanjang 13 km,
Besitang-Langsa sepanjang 35 km,
Kreung Mane-Kuta Blang 10,60 km, dan
Rantau Prapat-Kota Pinang sepanjang 33 km.
Lalu, pembuatan rel baru di Sulawesi sepanjang 29,45 km yang hubungkan Makassar hingga ke Parepare. Terakhir, rel baru di Papua akan dibangun jalur kereta api PT Freeport sepanjang 26 km.
Tonton Video Mobil Masa Depan Bahan Bakarnya Pakai Hidrogen:
(dna/dna)