Bagi Brasil sendiri, kata Rubem, setidaknya ada dua manfaat yang didapatkan saat pemerintah memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara dari Rio de Janeiro ke Brasilia. Manfaat pertama adalah pemerataan penduduk dan ekonomi.
"Saat ini Brasilia merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Brasil. Itu sama sekali tidak direncanakan," kata Barbosa di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (10/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, sekarang Brasilia juga menjadi tujuan utama migrasi penduduk. Sebagian besar penduduk dari utara, termasuk Rio juga, datang ke Brasilia. Intinya pemerintahan menarik minta banyak sekali orang," jelas dia.
Menurut Barbosa, Brasil juga membangun ibu kota baru di Brasilia mulai dari nol. Di mana, benar-benar wilayah yang tidak ada infrastruktur apa-apa.
"Waktu itu kami harus membangun Brasilia dari awal, sekitar 1.200 km dari Rio di mana tidak ada apa-apa di sana pada waktu itu, tidak ada jalan, tidak ada rel kereta, benar-benar operasi besar-besaran yang membutuhkan waktu sekitar 3,5 tahun. Awalnya untuk mengakomodasi 1 juta penduduk, tapi sekarang sudah 3,3 juta penduduk," kata dia.
Sementara manfaat kedua yang dirasakan Brasil adalah dengan adanya pemerataan penduduk dan ekonomi, terjadi integrasi wilayah yang lebih baik.
"Mungkin pembangunan Brasilia bukan satu-satunya faktor yang membuat itu terjadi, tapi dengan adanya Brasilia memainkan peran yang sangat besar karena terletak di tengah-tengah negara," ungkap dia.
Tonton Video Jokowi Belum Putuskan Calon Ibu Kota Baru:
(hek/eds)