Dalam rapat dengan dewan perwakilan rakyat (DPR) badan anggaran, Gubernur BI Perry Warjiyo memaparkan bank sentral telah menurunkan bunga. Di depan anggota DPR, Perry mengungkapkan BI menurunkan suku bunga 25 bps untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.
"Minggu lalu, kami melanjutkan langkah kebijakan pelonggaran kebijakan dan stabilitas terjaga dan kami mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, kami juga sudah menurunkan bunga acuan 25 basis poin," kata Perry di ruang Banggar, DPR, Jakarta, Senin (22/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, BI menjelaskan dengan penurunan bunga yang dilakukan oleh BI, ke depannya akan diikuti oleh penurunan suku bunga kredit di perbankan nasional.
Perry mengungkapkan dari data BI sejak Mei tahun lalu hingga Juni 2019 suku bunga kredit pada perbankan sudah turun 23 bps. Diikuti dengan suku bunga dana pihak ketiga (DPK) meskipun tidak terlalu besar, sejak tahun lalu sudah 15 bps," kata Perry dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Dia mengatakan kredit hingga periode tengah tahun telah tumbuh 11,1%. Menurut Perry hal tersebut sudah mencerminkan meskipun BI beberapa waktu menaikkan dan menahan suku bunga namun likuiditas di perbankan tetap bertambah. BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama untuk meningkatkan efisiensi pada perbankan.
"Itu jadi memperjelas, kenapa suku bunga kredit turun, ke depan apakah akan turun? Iya jelaslah, kan suku bunga acuan kita turun, likuiditas terus kami tambah dan kami yakin suku bunga kredit akan turun dan ini akan segera mendorong pertumbuhan kredit," jelas dia.
(kil/fdl)