Nggak Melulu Restoran, Ada Juga 'Warteg' Vegetarian di Jakarta

Liputan Khusus Bisnis Kuliner Vegetarian

Nggak Melulu Restoran, Ada Juga 'Warteg' Vegetarian di Jakarta

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 28 Jul 2019 10:06 WIB
Foto: Wahyu Setyo Widodo
Jakarta - Siang itu 5-10 sopir atau driver ojek online sedang mengantre untuk menunggu pesanan makanan. Makanan itu bukan untuk dirinya sendiri, tapi untuk pelanggan.

Jumlah driver yang mengantre hampir dibilang tak banyak berubah. Selesai satu driver mengambil makanan, muncul driver lain memesan.

Bukan sembarang makanan, driver itu menunggu pesanan makanan vegetarian. Warung tempat mereka menunggu juga bisa dikatakan mirip seperti warteg. Cukup ramai untuk sebuah warung yang terletak di sebuah gang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Warung yang diketahui bernama, RM Vegetarian Kharisma ini dimiliki Merry Mahadi (62) tahun. Warung ini terletak di Jalan Kemanggisan Ilir 9C, Gang Haji Senin, Jakarta.

Merry membuka warung sudah lebih dari 20 tahun. Pelanggannya bukan orang-orang kelas menengah atas yang identik dengan makanan vegetarian. Melainkan, mahasiswa-mahasiswa yang Bina Nusantara (Binus)

"Saya di sini sudah 20 tahun lebih kaya ginian di Binus. Boleh dibilang pelopor vegetarian ya saya dulu, akhirnya banyak buka, ya banyak tutup. Hampir 25 tahun lah, kalau mahasiswa lama tahu kita," ujarnya kepada detikFinance di sela-sela kesibukannnya, Selasa (23/7/2019).

Merry belum lama pindahkan warungnya ke kediamannya yang terletak di dalam gang, sekitar setahun. Mulanya, warungnya terletak di pinggir jalan sekitaran Universitas Bina Nusantara (Binus). Tapi, pindah tempat tak membuat warungnya sepi, sebab kini ada ojek online yang membantunya melariskan dagangan. Hal itu juga yang membuat, dia tak tahu lagi siapa saja pembelinya.

"Karena di tepi jalan susah, kan motor nggak bisa parkir. Kan di depan Binus Center. Kadang 20 motor. (Di sini) Berapapun motor bisa, lebih luas. Dulu sih orang Binus aja ya makan, sekarang pakai Go Food Grab Food sampai kemana-mana kita," ujarnya.

Merry yang merupakan penganut Taoisme sudah menjadi vegetarian sejak 30 tahun lalu. Tak hanya dirinya, anggota keluarganya yang lain juga merupakan vegetarian.

Dia membuka bisnis ini, karena sejumlah alasan, antara lain karena dia seorang vegetarian, hobi masak, serta ia mengaku punya visi menyebarkan gaya hidup sehat.

"Saya ada misi, kalau bisa banyak orang vegetarian sangat bagus. Kita itu paling pantang membunuh. Kalau bisa ngajak orang kurangi pembunuhan. Negara kita aman. Jadi misi kita, bukan cari untung saja," ujarnya.


Lebih lanjut, sebagai warung vegetarian, ia bisa menyediakan pilihan menu 30 hingga 40 varian dan yang paling laris jamur goreng. Harganya pun variatif, tapi cocok untuk kantong mahasiswa.

"Kita ya begitu (harga) Rp 17 ribu, Rp 18 ribu, Rp 20 ribu. Rp 25 paling mahal," terangnya.

Merry tak tahu pasti berapa jumlah pesanan yang masuk ke warungnya setiap harinya, yang pasti di atas 100 pesanan. Manajemen keuangan telah diserahkan ke anaknya, sehingga ia tak tahu pasti berapa omzet yang diterima dari jualan makanan sehat ini.

"Itu kan anak saya, kan masuk aplikasi. Semua keluar masuk anak saya, saya ngerjain aja," kata Merry.



Tonton video Kreasi Rendang Jamur hingga Sate Kedelai Enak untuk Vegan:

[Gambas:Video 20detik]


Nggak Melulu Restoran, Ada Juga 'Warteg' Vegetarian di Jakarta
(dna/dna)

Hide Ads