Kian Diburu, Bisnis Kuliner Vegetarian Makin Menjamur

Liputan Khusus Bisnis Kuliner Vegetarian

Kian Diburu, Bisnis Kuliner Vegetarian Makin Menjamur

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 28 Jul 2019 08:10 WIB
Foto: Istock
Jakarta - Hidup sehat hampir menjadi keinginan semua orang. Untuk hidup sehat banyak cara yang ditempuh, dari olah raga, mengatur rutinitas, hingga mengonsumsi makanan sehat.

Konsumsi makanan sehat sendiri beragam, salah satunya ialah mengonsumsi makanan bebas daging dan ikan atau biasa disebut vegetarian. Bahkan, menjalankan vegetarian ketat atau menjadi vegan yang menghindari semua produk hewani termasuk telur, susu sampai madu.

Asumsi yang berkembang hingga saat ini, mencari produk makanan vegetarian ialah sulit. Kalaupun ada, harganya relatif mahal. Biasanya, makanan-makanan ini banyak ditemui di restoran-restoran. Tak heran, makanan vegetarian disebut-sebut sebagai makanannya kelas menengah atas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, anggapan itu mungkin belakangan perlahan mulai pudar. Sebab, makanan vegetarian sudah mudah dicari. Di media sosial seperti Instagram misalkan, dengan menulis 'makanan vegetarian' maka akan mudah menemukan penjual makanan sehat tersebut.

Novita Natalia Kusumawardani, pemilik katering online vegan plantful.id mengatakan, berdasarkan pangamatannya bisnis kuliner ini mulai menjamur sekitar tahun 2017. Ada sejumlah hal yang mendorong bisnis kuliner ini cepat berkembang. Sebutnya, pertama, karena adanya keinginan dari masyarakat untuk memiliki gaya hidup sehat.

"Fenomena vegan 2017 akhir kalau saya lihat. Kalau saya jadi vegan life style biar lebih sehat, bisa lebih kurus, ada macam-macam faktor orang mau jadi vegan. Kalau peluang kenapa booming sosial media pengaruh banget," katanya kepada detikFinance, Selasa lalu (23/7/2019).

Kedua, karena kecintaan terhadap binatang. Sehingga, mereka kaum vegan tidak mengonsumsi produk hewan.

"Orang mulai ngeh (sadar), hewan itu perlu kesejahteraan. Gue (saya) pecinta lingkungan, gue mau jadi vegan dari sendiri dulu," ujarnya.

Sementara, Alexander Raymon mengatakan, bisnis kuliner vegetarian mulai booming sekitar tahun 2009-2010. Alex merupakan pemilik dari tempat makan Siti Fang Fang Vegetarian yang mana juga memasarkan dagangannya di media sosial.

"Jadi kalau vegetarian atau vegan di Indonesia termasuk kuliner masih dalam tahap berkembang, itu mulai booming 2009-2010, tahun 2000 awal sedikit sekali. Saya sangat sulit menemukan rumah makan vegetarian, jangankan restoran, sekelas rumah makan saja sulit," ujarnya.


Menjamurnya bisnis kuliner vegetarian tak lepas dari perubahan gaya hidup masyarakat yang ingin hidup sehat. Berdasarkan informasi yang dia terima, jumlah restoran vegetarian pada tahun lalu mencapai 436, jauh meningkat dari 2010 yang di bawah 50 restoran.

Sebagai pembanding juga, dia menyebut, berdasarkan pernyataan Menteri Pariwisata Arief Yahya, Indonesia menduduki posisi 16 dari 183 negara yang terhitung ramah bagi kaum vegetarian. Lima besarnya ada China, Eropa, Australia, India, dan Singapura.

"Kita masuk 16 sangat lumayan, dan itu tahun lalu," terangnya.



Kian Diburu, Bisnis Kuliner Vegetarian Makin Menjamur



(dna/dna)

Hide Ads