Cerita Kopi dari Kaki Gunung Manglayang Tembus Ekspor

Cerita Kopi dari Kaki Gunung Manglayang Tembus Ekspor

Vadhia Lidyana - detikFinance
Minggu, 04 Agu 2019 15:05 WIB
Foto: (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Jakarta - Kopi masih jadi produk unggulan Indonesia yang punya potensi besar untuk terus dikembangkan dan menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Cerita itu dialami Kopi Geulis yang berhasil menembus pasar ekspor.

Awalnya di tahun 2017 Ai Awang, sang pemilik Kopi Geulis bekerja sama dengan petani sekitar memproduksi kurang lebih 500 kg kopi dari 300 pohon Kopi Arabika di lereng Gunung Manglayang Timur, Jawa Barat di ketinggian 1500 mdpl.


Hingga saat ini Kopi Geulis telah berhasil melahirkan beberapa macam produk seperti green bean (biji kopi), roast bean (sangrai kopi), ground (bubuk kopi), selai kopi dan kedai kopi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain dipasarkan disekitar Sumedang, Kopi geulis juga berhasil menembus pasar internasional dengan dukungan berbagai pihak, salah satunya dengan binaan PT Pupuk Kujang.

Selain itu, PT Pupuk Kujang juga memberikan bantuan modal kemitraan hingga bantuan peningkatan produktivitas tanaman kopi. Bantuan tersebut diberikan berupa pemupukan tanaman kopi hingga mampu memberikan hasil maksimal mencapai 1.700 kg kopi dari sebelumnya hanya 500 kg kopi permusim.

Semua hal tersebut merupakan bagian dari program kemitraan PT Pupuk Kujang dalam rangka meningkatkan kemandirian UMKM, khususnya yang berada di provinsi Jawa Barat sebagai wilayah operasional PT Pupuk Kujang.

Belum lama ini, Anak Usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) itu, mengikutsertakan mitra binaannya dalam kegiatan internasional. PT Pupuk Kujang bersama KBRI Pretoria berhasil mengikutsertakan Kopi Geulis pada Pameran coklat dan kopi terbesar di dunia, Coffee and Chocolate Africa 2019, di Ticket Dome Pro, Johannesburg, Afrika Selatan.

Pameran yang telah digelar tujuh kali tersebut diikuti juga oleh 230 peserta yang berasal dari industri hospitality, coffee maker manufacturer, dan restoran dan di hadiri oleh tidak kurang dari 30.000 peserta.


Manager Komunikasi Pupuk Kujang, Ade Cahya selaku menyampaikan, di saat ini seluruh elemen bangsa harus siap bersaing dengan pasar luar negeri.

"Inilah saatnya para pelaku bisnis UKM berlomba-lomba meningkatkan kulaitas produk dan keahliannya agar mampu bersaing dalam ekonomi baik pasar dalam negeri maupun luar negeri," katanya.


(dna/dna)

Hide Ads