Pemerintah Gagal Manfaatkan Perang Dagang karena Minim Aksi

Pemerintah Gagal Manfaatkan Perang Dagang karena Minim Aksi

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 12 Agu 2019 16:22 WIB
Rizal Ramli/Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman sekaligus ekonom senior Rizal Ramli menilai pemerintah gagal memanfaatkan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China, tak seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina. Hal itu karena pemerintah tidak punya perencanaan dan aksi yang jelas.

"Jadi krisis (perang dagang) itu masalah sekaligus opportunity. Sayangnya sampai saat ini, trade crisis kan sudah diramalkan 1,5 tahun lalu, pemerintah Indonesia tidak punya plan, tidak punya action," kata dia di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019).

Menurutnya seharusnya pemerintah sudah bisa memprediksi bahwa akan terjadi perang dagang tersebut. Jika demikian pemerintah bisa menyiapkan langkah-langkah untuk memanfaatkannya demi keuntungan Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mohon maaf sampai hari ini kami belum pernah dengar pejabat pemerintah menjelaskan bagaimana caranya supaya Indonesia menarik manfaat dari trade crisis," sebutnya.


Indonesia perlu berkaca dari negara-negara tetangga yang mampu memanfaatkan perang dagang, bukannya malah melihat kondisi tersebut sebagai suatu masalah. Rizal mencontohkan perang dagang dituding sebagai penyebab defisit neraca perdagangan.

"Neraca dagang Indonesia makin negatif. Memang bisa disalahkan dengan faktor eksternal seperti trade war. Lah negara lain malah tarik manfaat kok dari trade war," jelas Rizal.

"Yang namanya crisis (perang dagang) itu ada dua sisi mata uangnya, yang satu itu masalah masalah masalah, yang kedua justru opportunity-opportunity. Dalam bahasa China, crisis itu masalah dan opportunity. Kita suka kalau lihat crisis atau apa nggak liat opportunity-nya," tambahnya.




(toy/ara)

Hide Ads