Menurut Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono para driver mengalami penurunan order sebesar 20-40%. Sebelum driver membludak, seorang penumpang bisa membawa 10-15 penumpang sehari. Namun kini hanya bisa mendapatkan 5-6 orang saja.
" Dulu belum banyak persaingan bisa dapat 10-15 orang, sekarang ya cuma 5-6 orang, susah sekarang ngejar 10 orang sehari," papar Igun, kepada detikFinance, Senin (12/8/2019).," papar Igun, kepada detikFinance, Senin (12/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sekarang dengan menurunnya jumlah order pendapatan terjun ke kisaran Rp 100-150 ribu sehari 'narik'.
"Nah order ini akhirnya ke pendapatan harian dong, dulu ya bisa sampai Rp 250 ribu per hari, drop sekarang cuma Rp 100-150 ribu. Tarif naik, pendapatan menurun, kami akui tarif naik tinggal kebanyakan pengemudi aja," jelas Igun.
Saat ditanya mengenai berapa batas maksimal jumlah driver di kota Jakarta, Igun mengatakan tidak memiliki datanya. Semua data penumpang maupun pengemudi dimiliki oleh aplikator.
"Data ada di aplikator, data aplikasi pengguna dan pengemudi ada semua," kata Igun.
Igun kembali menegaskan bahwa pihaknya hanya ingin jumlah pengemudi dan penumpang bisa seimbang. Untuk itu dia meminta kuota driver dibatasi.
"Harusnya seimbang lah, seimbang jumlah pengemudi dan penumpang, kami tidak punya datanya. Berapa jumlahnya ya orang aplikasi," ucap Igun.
(zlf/zlf)