Langkah Kementan Kendalikan Ekspor Impor Tanaman Pangan RI

Langkah Kementan Kendalikan Ekspor Impor Tanaman Pangan RI

Alfi Kholisdinuka - detikFinance
Senin, 12 Agu 2019 19:15 WIB
Foto: Dok Kementan
Jakarta - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengungkapkan bahwa pengembangan benih lokal maupun multi nasional merupakan pondasi utama pertanian untuk mendorong ekspor dan mengendalikan impor tanaman pangan Indonesia.

"Benih ini merupakan pondasi pembangunan pertanian dialah sebagai pendiri produktivitas, artinya benih unggul ini akan mengungkit produktivitas dan akan meningkatkan daya saing hasil tanaman pangan kita," ujarnya di Kantor Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta, Senin (12/8/2019)

Menurut Suwandi pasar sekarang sudah berkembang pesat, selera produk konsumen milenial juga sudah beraneka ragam untuk itu perlu dilakukan sebuah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman pangan Indonesia dengan benih tersebut, salah satunya menjembatani produsen benih dengan petani melalui aplikasi online.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Selama ini kan dikeluhkan petani nyari pedagangnya sulit nyari eksportir nya sulit, demikan juga pedagang dan eksportir sulit mencari produk petani dimana. Nah sekarang kita fasilitasi itu dengan sistem yang paling praktis yaitu aplikasi online Sarita (Sistem Agribisnis Tanaman Pangan)," jelasnya.

Setelah menjembatani, kata Suwandi, dari segi pemerintah Kementan akan bertugas untuk membina produk-produk petani di sentra-sentra produk supaya memproduksi produk bermutu yang dapat bersaing di pasaran dan masuk kelas supermarket hingga ke ekspor.


Selain itu, bersama pihak swasta juga direncanakannya untuk membuat warehouse seperti Suncity Warehouse di Sidoarjo yang berkapasitas sangat besar sekitar 8000 ton untuk menampung produk hasil tanaman pangan sehingga bisa dijual dan didistribusikan ke supermarket Indonesia dan pasar ekspor.

"Nah untuk ekspornya nanti adalah sejenis Suncity tersebut, (Misal) itu satu Kramat Jati nanti akan hadir di Singapura, di Hongkong, di China di Jepang, sehingga orang sana tidak perlu lagi ke Indonesia, karena kita punya outlet lengkap pangan Indonesia yang kita taruh negara tersebut," pungkasnya.


(ega/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads