"Kami bagi fokus pengembangan menjadi empat. Yakni, product development, pembiayaan, pemasaran, dan human capital alias masyarakatnya. Product development berkaitan dengan destinasi dan atraksi sebagai ruh pariwisata. Dari yang semula dilaporkan ke presiden sejumlah 28 destinasi/atraksi, kini total yang dipetakan dan siap dikembangkan jadi 33 destinasi," kata Ipang Wahid, sapaan akrab Irfan Wahid, dalam keterangannya Kamis (15/8/2019).
Masing-masing, kata Ipang, didesain dengan memiliki USP (unique selling proposition) yang berbeda. "Ada yang berbasis keindaham alam, ada yang budaya ada pula yang berupa atraksi buatan," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fokus kedua adalah pembiyaan. Ipang menuturkan, selain diambil dari APBN melalui beberapa kementrian, pembiayaan pengembangan destinasi toba ini juga akan didapat melalui para investor. "Dalam seminggu ini, kami sudah bertemu dengan 3 calon investor, untuk 3 destinasi berbeda. Mereka sangat tertarik. Kami langsung kordinasi dengan para bupati," katanya.
"Kami mendorong para investor untuk berinvestasi secara all in. Dari mulai atraksi, restoran hingga amenitas dari mulai glamping, rumah pohon hingga hotel," imbuhnya.
Fokus ketiga terkait marketing, Ipang membagi 33 destinasi tersebut dalam 4 cluster dengan pintu masuk bandara yang berbeda. Ada yang dari Bandara Silangit, ada yang melalui Kuala Namu. Semuanya akan dikemas dalam beberapa paket wisata yang menarik sehingga para wisatawan memiliki banyak opsi saat berkunjung ke Toba. "Dari mulai paket 3 hari hingga 10 hari atau bahkan lebih. Semuanya tetap menggunakan pendekatan budaya sebagai DNA dengan konsep storynomics tourism," katanya.
Menurut Ipang, setelah persiapan destinasi rampung, pemasarannya akan dilakukan dengan pendekatan kekinian dengan optimasi strategi pemasaran digital berbasis machine learning. Apalagi sejumlah startup transportasi online bersemangat untuk terlibat dalam pemasaran dan penyediaan layanan moda transportasinya.
Yang tidak boleh ketinggalan, kata Ipang, adalah human capital. "Kami sudah mulai berkomunikasi dan mengajak beberapa komunitas baik dari daerah Toba maupun dari luar untuk meningkatkan kualitas SDM yang sadar wisata," katanya.
Ipang dengan Tim Quick Win-nya menargetkan dalam sebulan ke depan sudah bisa mulai membangun fisik dengan target bulan Desember tahun ini beberapa destinasi sudah bisa beroperasi. "Template ini nantinya akan diadopsi untuk pengembangan di 4 Destinasi Super Prioritas Pariwisata lainnya, yaitu Mandalika, Borobudur, Manado dan Labuan Bajo," pungkas Ipang.
(fdl/fdl)