Dia adalah Li Ka-shing, melalui CK Asset Holdings (CHKGF) pihaknya telah mencapai kesepakatan untuk membeli Greene King senilai Β£ 4,6 miliar atau US$ 5,6 miliar (Rp 79,52 triliun) (kurs Rp 14.200). Demikian dikutip dari CNN, Selasa (20/8/2019).
Li membeli Greene King bisa dibilang kemahalan. Sebab nilai itu termasuk dengan utang yang dimiliki oleh Greene King.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Strategi CKA adalah mencari bisnis dengan karakteristik yang stabil dan tangguh serta kemampuan menghasilkan arus kas yang kuat. Pub Inggris dan sektor pembuat bir punya karakteristik ini," kata George Colin Magnus, Kepala Unit CKA yang bertanggung jawab atas akuisisi tersebut.
Greene King didirikan pada 1799. Perusahaan mengoperasikan lebih dari 2.700 pub, restoran, dan hotel di seluruh Inggris, Wales, dan Skotlandia. Perusahaan juga mempekerjakan sekitar 38.000 orang. Total pendapatan tahunan sekitar Β£ 2,2 miliar (US$ 2,7 miliar). Sementara CK Asset Holdings adalah salah satu pengembang properti Hong Kong.
Li sendiri sebagai pemilik sendiri telah penasihat senior perusahaan sejak 2018. Saat itu dia pensiun dari bisnis yang dibangunnya. Keluarga dan kepercayaannya masih memiliki lebih dari 32% saham perusahaan.
Li juga termasuk orang yang yang memberikan seruan agar tenang di Hong Kong saat aksi protes pro-demokrasi yang sudah berjalan 11 minggu berturut-turut.
"Atas nama cinta, tolong berpaling dari amarah," kata Li
CK Asset Holdings juga bergabung dengan lebih dari selusin perusahaan dalam menandatangani pernyataan yang sangat mengutuk protes kekerasan di kota itu.
(das/eds)