Pertama, harus banyak belajar dari orang-orang yang telah memiliki pengalaman dalam bidang yang diincar. Menurut Ahmed, berinteraksi dengan orang-orang yang lebih tua itu penting, demi menggali pengalaman hidup mereka.
"Saran saya kepada anak muda, adalah untuk banyak membaca juga memperbanyak berinteraksi dengan orang-orang tua. Karena, orang tua itu memiliki pengalaman hidup yang membuat Anda bisa belajar darinya," kata Ahmed dalam seminar International Lecture on Innovation di Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, Selasa (20/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, Ahmed mengatakan, untuk memulai sebuah usaha setidaknya harus memiliki sedikit pengalaman atau paling tidak pengetahuan dari orang-orang yang lebih senior.
"Setelah itu yang juga hal penting dalam berwirausaha adalah pengalaman. Karena, memulai bisnis itu penting, berwirausaha itu penting, tapi Anda harus memiliki pengalaman yang cukup. Saya melihat banyak sekali anak muda yang memulai bisnisnya, namun sebelum mereka sukses sudah gagal," ujar Ahmed.
Langkah selanjutnya yakni kenali pasar. Menurut Ahmed, memulai bisnis tak bisa hanya berpegangan pada ide yang inovatif atau ide yang cemerlang. Tapi juga harus memiliki ide yang dapat bertahan di jangka panjang sehingga dapat diterima di pasar.
"Banyak anak muda yang memulai bisnis dan puas dengan ide mereka yang cemerlang, tapi mereka tidak memahami bagaimana cara bekerjanya pasar. Walaupun Anda menciptakan sesuatu dan Anda berpikir ide tersebut adalah ide terbaik di dunia, tapi tidak ada yang menyukainya, ya Anda gagal. Banyak yang memiliki ide cemerlang tapi tak dapat meraih pasaran, karena mereka hanya memiliki ide yang cemerlang, bukan ide yang bertahan di jangka panjang," terangnya.
Pentingnya menyiapkan segala hal untuk berwirausaha menurut Ahmed harus dilakukan. Melihat kondisi saat ini, kata Ahmed, di mana populasi anak muda ada 1,8 miliar jiwa di dunia, dan mereka semua itu sama-sama membutuhkan pekerjaan. Tapi lowongan pekerjaan yang ada belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan anak muda di dunia.
"Saat ini populasi anak muda ada 1,8 miliar jiwa dari seluruh populasi dunia. Dan 1,8 miliar jiwa itu butuh pekerjaan. Hal yang menjadi kebiasaan bagi kita sejak dulu adalah kita pergi ke universitas, lalu kita lulus, dan mencari pekerjaan. Tapi dunia tidak bekerja seperti itu lagi sekarang. Sekarang sektor pemerintahan mulai mengurangi kebutuhan pegawainya, begitu juga dengan sektor swasta. Karena, melemahnya ekonomi dunia membuat dua sektor tersebut menderita juga," tandasnya.
(dna/dna)