Uniknya, ternyata kebakaran ini dipicu aksi produksi daging sapi besar-besaran. Lho kok bisa?
Dikutip dari CNN, Selasa (27/8/2019) sebagian besar kebakaran di Amazon didalangi oleh kalangan peternak, mereka membakar hutan untuk membuka lahan peternakan. Aksi ini didorong perjanjian perdagangan pada Juni antara negara-negara Mercosur (Brasil, Argentina, Paraguay, dan Uruguay)dan Uni Eropa untuk membuka akses pasar daging sapi lebih luas lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, negara-negara Eropa menyerukan peninjauan kembali impor daging sapi Brasil. Laporan UN Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menguatkan langkah mereka. Laporan itu, mengatakan bahwa diet daging sapi dapat berkontribusi 20% dari upaya untuk menjaga suhu global naik 2°C.
Laporan gabungan memperkirakan produksi daging global akan meningkat 16% antara 2017 hingga 2027 untuk memenuhi permintaan yang ada dan mayoritas ekspansinya terjadi di negara-negara berkembang.
Di sisi lain Brasil merupakan pengekspor daging sapi terbesar di dunia. Mereka tercatat menyediakan hampir 20% dari total ekspor global. Menurut Asosiasi Eksportir Daging Sapi Brasil, tahun lalu Brasil mengekspor 1,64 juta ton daging sapi, dan menghasilkan pendapatan hingga US$ 6,57 miliar atau Rp 93 triliun. Jumlah itu bahkan memecahkan rekor nasional dalam ekspor daging sapi.
Baca juga: Dugaan di Balik Kebakaran Hutan Amazon |
(hns/hns)