Mendes Sarankan Pengembangan Desa Wisata Lewat BUMDes

Mendes Sarankan Pengembangan Desa Wisata Lewat BUMDes

Nurcholis Maarif - detikFinance
Sabtu, 31 Agu 2019 18:40 WIB
Foto: Kemendes PDTT
Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan sektor pariwisata membantu pengembangan usaha kecil menengah (UKM) dan produk unggulan desa. Untuk itu, ia mendorong desa yang memiliki potensi untuk mengembangkan sektor pariwisata melalui BUMDes.

"BUMDes yang bergerak di pariwisata banyak yang telah menghasilkan penghasilan lebih besar dari dana desa bahkan ada yang pajaknya saja lebih besar dari dana desa yang didapat," ujar Eko dalam keterangannya, Sabtu (31/8/2019).

Hal tersebut disampaikan Eko saat menjadi keynote speaker pada kegiatan Pasar Rakyat di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (30/8/2019). Eko mengatakan desa wisata dapat dikembangkan menggunakan anggaran dana desa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, salah satu fokus penggunaan dana desa ke depan adalah untuk pengembangan ekonomi. Ia berharap desa wisata dapat menarik perhatian banyak turis sehingga aktivitas ekonomi perdesaan meningkat.


"Desa wisata yang dibangun nanti akan mengundang banyak turis yang datang. Turis yang datang ini kan butuh minum, butuh makanan, souvenir. Dengan begitu produk-produk lokal dan UKM akan terbantu pemasarannya," ujarnya.

Menurut Eko, gelaran Pasar Rakyat adalah upaya Kementerian Keuangan untuk membantu pengembangan UKM dan usaha mikro. Melalui program UMi (Pembiayaan Ultra Mikro), UKM dan usaha mikro akan terbantu terkait permodalan.

"Pasar rakyat ini didesain untuk membantu UKM atau usaha mikro dari masyarakat melalui program UMI dan program-program dari kementerian atau lembaga lainnya. Harapannya desa wisata yang dikembangkan dapat menyerap UKM dan produk-produk lokal," ujarnya.

Eko mengatakan, pengembangan ekonomi perdesaan adalah upaya untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan. Menurutnya, dalam dua tahun terakhir, pengurangan kemiskinan di desa dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan pengurangan kemiskinan di kota.


"Pendapatan per kapita di desa naik dari Rp 572 ribu per kapita pada tahun 2014 menjadi Rp 804 ribu per kapita pada tahun 2018," ujarnya.

Untuk mengetahui informasi lainnya dari Kemendes PDTT, klik di sini.


(idr/ara)

Hide Ads