Ketua Bidang Angkutan Orang Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kurnia Lesani Adnan menyatakan biaya operasional totalnya bisa tertekan hingga 5%. Biaya tersebut bisa saja lebih besar kalau tol yang bisa digunakan lebih panjang.
Kata pria yang akrab dipanggil Sani ini, karena tol belum tersambung penuh, keuntungan memang ada tapi belum signifikan. Yang pasti, Sani menyatakan keuntungan terbesar ada di biaya bahan bakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau solar jelas ada penghematan, kalau sampai hari ini dikomparasikan itu bisa hemat 5% selisihnya, karena ini masih sepotong tolnya," lanjutnya.
Dari segi biaya servis bulanan bisa terpangkas juga meski belum dihitung Sani berapa jumlahnya. Yang jelas biaya servis berkurang karena pemakaian ban dan suspensi lebih awet.
Pasalnya, selama ini kalau lewat jalan Lintas Sumatera kontur jalan yang banyak 'bolongnya' dan tikungan tajam membuat perangkat mobil tidak lama umurnya. Namun, dengan jalan tol yang mulus dan lurus saja perangkat kaki-kaki mobil bisa lebih awet.
"Lalu dari segi maintenance, terutama di under carriage, kaki-kaki. Jalan kan mulus nggak banyak nikung, ban lebih hemat lebih lama. Kedua suspensi, karena jalannya nggak berlobang banyak bisa lebih awet," kata Sani.
Namun, namanya lewat tol maka harus berbayar. Karena itu, Sani menyatakan sejauh ini keuntungan 5% tadi, sebagiannya masih dilarikan buat bayar tol.
"Tapi kan jalan tol berbayar, nah kita masih subsidikan disitu, keuntungan belum signifikan karena masih sepotong-potong ini," jelas Sani.
(zlf/zlf)