"Investor itu akan melihat risiko dan keuntungan yang akan diperoleh," kata Fajar saat dihubungi detikcom, Sabtu (7/9/2019).
Fajar menambahkan, daya saing tenaga kerja juga harus menjadi fokus pemerintah. Turunnya investasi padat karya diakibatkan daya saing tenaga kerja masih tertinggal dibandingkan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia dan Singapura.
Masalah yang dihadapi misalnya, rendahnya pendidikan tenaga kerja, ketidaksesuaian antara pekerjaan dan pendidikan, serta terkait upah dan biaya tenaga kerja, termasuk biaya pesangon.
Menurut Fajar, pemerintah harus gencar menjalankan program pelatihan vokasi, magang berbasis skompetensi, serta yang tidak kalah penting adalah amandemen UU No. 13/2003, khususnya pasal 156 terkait biaya pesangon.
"Setidaknya, terkait biaya pesangon nilainya perlu lebih kompetitif di ASEAN, sehingga Indonesia akan dilirik oleh investor," imbuh dia.