Meski demikian, keinginannya untuk menambah usaha, membuat Darwin meminjam modal usaha ke Bank BRI.
"Awalnya ya kita modal sendiri Rp 20-30 juta saja. Tapi kita ingin perkembangan. Akhirnya kita pinjam ke BRI dari Rp 5 juta ke Rp 10 juta habis itu Rp 60 juta sekarang ini Rp 200 juta," ungkap Darwin, ditemui beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan modal tersebut, ia kini bisa memiliki tiga kios yang digunakan untuk berjualan sembako. Bahkan saat ini, usahanya banyak diburu pedagang dan pembeli di pasar.
"Setengah orang pasar ini kan ambil dari saya," ujar Darwin.
Setelah memperbesar usaha, Darwin bisa mendapatkan omzet per bulan sampai Rp 3,5 juta di saat ramai pembeli.
"Kalau kita rata-raa Rp2 juta sampai Rp 2,5 juta per bulan itu kotor. Kalau ramai bisa Rp 3 juta, bisa Rp 3,5 juta," tuturnya.
Berkat usahanya yang sudah maju, Darwin bisa menguliahkan kedua anaknya. Anak pertamanya kuliah di salah satu universitas di Surabaya jurusan arsitek dan anak keduanya kuliah jurusan IT di Jakarta.
"Ya itu lah kelebihan dibantu, kita bisa menyekolahkan anak-anak yang penting kita-bisa bisa manfaatkan. Dulu kan hanya toko kecil, sekarang sudah sebesar ini," pungkasnya.
Selain memiliki toko sembako, Darwin juga membuka usaha lainnya menjadi agen bank BRI yakni BRILink. Usahanya itu dikelola oleh sang istri, Yani (62).
detikcom bersama Bank BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(prf/hns)