Masyarakat di Ibu Kota Baru RI Gantungkan Hidup dari Kebun hingga Ikan

Jelajah Ibu Kota Baru

Masyarakat di Ibu Kota Baru RI Gantungkan Hidup dari Kebun hingga Ikan

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 18 Sep 2019 16:00 WIB
Foto: Muhammad Abdurrosyid/detikcom
Penajam Paser Utara - Berbicara soal ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur (Kaltim) tidak lengkap rasanya tanpa membahas sisi ekonominya. Dari sisi ekonomi ada hal menarik yang bisa diulas, yaitu mata pencarian masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim.

Wilayah yang resmi berdiri sejak 2002 ini memiliki penduduk 180 ribu jiwa. Sebagian besar masyarakat PPU menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.

"Pada saat ini potensi yang mendasar di PPU ini yaitu pertanian. Pertanian ini tanaman pangan. Dominannya di Babulu. Sekitar 10 hektare. Luas lahan pangan sampai 10 hektare di Kalimantan itu jarang. Nah kita ini satu-satunya. Kita juga daerah surplus beras," ujar Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten PPU, Ahmad Usman ditemui detikcom di kantornya pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Data Pembangunan Kabupaten PPU, Pada tahun 2016 luas panen padi sawah seluas 9.784 hektare (ha) dan tahun 2017 menjadi 16.223 ha. Sebaliknya, untuk luas tanam padi sawah pada tahun 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2016, yaitu 16.634 hektar menjadi 15.164 hektar.

Untuk padi ladang, luas tanam pada tahun 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2016, yaitu 959 ha menjadi 497 ha. Luas panen padi
ladang juga mengalami penurunan pada tahun 2017 yaitu 457 ha, sedangkan tahun 2015 luas panennya adalah 1.024 ha.


Ahmad mengatakan, potensi Kabupaten PPU yang lain adalah kebun sawit. Ada tujuh perusahaan besar kelapa sawit yang juga menyerap tenaga kerja lokal. Pada tahun 2017, tanaman perkebunan terluas di Kabupaten Penajam Paser Utara adalah kelapa sawit dengan luas areal perkebunanya sebesar 49.714,7 ha.

Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang utama, selain itu komoditas perkebunan lainnya yang terdapat di Kabupaten Penajam Paser Utara adalah tanaman karet seluas 11.016,4 ha, perkebunan kelapa seluas 4.318 hektar, lalu terdapat juga perkebunan lada seluas 1.275,39 ha, perkebunan kakao seluas 12,5 ha dan perkebunan kopi seluas 15 ha.

"Ada tujuh perusahaan besar kelapa sawit," ujarnya.

Selain pertanian dan perkebunan, masyarakat di Kabupaten PPU juga menggantungkan hidupnya dari sektor peternakan. Ternak di PPU dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu ternak besar, ternak kecil, dan unggas. Pada tahun 2017 populasi ternak besar, yaitu sapi dan kerbau masing-masing sebanyak 16.888 ekor dan 622 ekor. Ternak sapi terbanyak di Kecamatan Penajam sebanyak 7.599 ekor, kemudian Kecamatan Sepaku sebanyak 4.729 ekor, sedangkan kerbau terbanyak terdapat di Kecamatan Sepaku sebanyak 280 ekor dan kecamatan Penajam sebanyak 249 ekor.


Selain ternak besar tersebut juga terdapat ternak unggas yang terdiri dari ayam ras, ayam buras, dan itik. Produksi ayam ras pedaging di Kabupaten Penajam Paser Utara berjumlah 1.825.000 ekor, ayam buras 393.449 ekor dan itik 20.525 ekor. Untuk produksi ayam ras pedaging dan ayam buras terbanyak terdapat di Kecamatan Penajam. Untuk itik terbanyak di Kecamatan Babulu yaitu 8.415 ekor.

Selanjutnya, sektor perikanan juga menggeliat di calon ibu kota baru Indonesia ini. Produksi perikanan di PPU dibedakan menjadi dua, yaitu perikanan laut dan perikanan darat. Produksi perikanan laut pada tahun 2017 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2016, yaitu dari 2.445,9 ton menjadi 5.981,6 ton. Untuk
produksi perikanan darat tahun 2017 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebesar 2.408,61 ton menjadi 4.102,51 ton. Untuk produksi perikanan darat, penyumbang terbesarnya adalah perikanan tambak yaitu 89,79%, sisanya disumbang oleh perikanan kolam air tawar sebesar 5,22% dan perairan umum sebesar 4,99%.

"Terus ada juga industri perikanan, karena kita ini daerah pesisir. Dari ujung Mentawir, karena panjangnya sekitar 140 km," katanya.


(ara/ang)

Hide Ads