"Bulan Desember awal 18 ribu semua datang," kata dia di kantornya, Jumat (20/9/2019).
Mantan Kabareskrim itu mengatakan, seluruh sisa 18 ribu ton akan masuk di akhir tahun. Itu merupakan bagian dari kuota impor 100 ribu ton Perum Bulog, yang belakangan diputuskan menjadi 80 ribu ton karena 20 ribu ton dialokasikan untuk impor daging sapi Brasil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Impor Daging Sapi Brasil Molor ke 2020 |
"Setahu saya sudah hampir selesai. Tinggal terakhir kali 18 ribu ton lagi, dari 80 ribu ton kurang lebih," jelasnya.
Buwas mengatakan daging tersebut akan masuk secara bertahap ke Indonesia.
"Ya bertahap. Kan kita gini, kita sudah mulai mengatur impor, tidak seperti dulu, tidak seperti dulu 1 juta (impor) datang 1 juta. Nggak mampu kita, nggak mampu nyimpannya, nggak mampu bongkarnya, pelabuhannya juga nggak mampu," ujarnya.
Baca juga: Merasakan Denyut Ekonomi di Ibu Kota Baru RI |
Dengan dilakukan secara bertahap maka keterbatasan tempat penyimpanan yang dimiliki Bulog tak jadi kendala.
"Jadi kalau didatangkan bulan ini 10 ribu ton maka kita bagi empat atau lima. Jadi lima hari sekali datang sekian, lima hari berikutnya datang sekian. sehingga kita atur. Jadi kita nggak akan klabakan," tambahnya.
(toy/zlf)